Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Arsip Blog

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel: Mengapa Sebalum Bekerja Kita Perlu Berdoa?

 

Artikel:
Mengapa Sebalum Bekerja Kita Perlu Berdoa?   
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
                                                                                              
Diantara semua hal baik yang
pernah diajarkan oleh orang tua, pasti terselip tentang doa. Semua orang tua
pasti mengajari anak-anaknya untuk berdoa. Mungkin kita jarang berdoa, tetapi;
kita pun ingin agar anak-anak kita belajar berdoa. Minimal, kita pun berdoa
pada saat sembahyang. Atau, paling tidak; kita pasti berdoa saat sedang
menghadapi kesulitan. Anda, mungkin termasuk orang yang rajin berdoa setiap
hari. Mungkin juga tidak. Apapun itu, tidak menjadi masalah bagi saya. Tetapi sekarang,
izinkan saya untuk mengajak Anda berdoa setiap kali hendak berangkat ke tempat
kerja.
 
Mungkin Anda pernah mendengar
istilah 'Ulil Albab. Itu adalah gelar yang diberikan Tuhan kepada orang-orang
yang sudah mampu mencapai derajat tertentu dalam kualitas kepribadiannya. Kualitas
Ulil Albab itu antara lain adalah selalu mengingat Tuhannya dalam keadaan papapun;
pada saat berdiri, waktu duduk, dan ketika berbaring. Wah, benar-benar kelas berat
nih. Mana bisa hal itu dilakukan oleh manusia biasa, ya? Eit, tunggu dulu. Ada
sebuah resep yang diajarkan para guru kehidupan agar kita bisa melakukannya.
Resep itu berbunyi; "Awali dan akhiri segala aktivitas kerja kita dengan doa." Itu
saja? "Dan, pastikan bahwa selama mengerjakannya kita mencurahkan yang terbaik
untuk pekerjaan kita." Maka doa menjadi salah satu kunci menuju kualitas
pribadi yang mumpuni. Bagi Anda yang tertarik untuk menemani saya belajar menemukan
makna dibalik doa yang kita ucapkan sebelum bekerja, saya ajak untuk memulainya
dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intellligence berikut ini:
 
1.      Doa mencerminkan rasa syukur pada pekerjaan. Pekerjaan yang
kita miliki adalah anugerah. Namun, kita sering tidak menyadarinya. Nikmat
pekerjaan sering terhalang oleh kurangnya pendapatan, perlakuan buruk dari
atasan, omelan menyakitkan dari pelanggan, kemacetan di jalan dan berbagai
macam hal lainnya. Tidak heran jika setiap kali pergi ke kantor, berasa berat
hati kita. Kita lupa, bahwa pekerjaan ini adalah anugerah yang tiada tara.
Sekarang, cobalah bayangkan; bagaimana seandainya kita tidak memiliki pekerjaan
itu. Apakah sudah ada alternatif lain yang bisa menjadi sumber penghasilan?
Pekerjaan kita ini bukan sekedar bisa memberi penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan fisik belaka. Penghasilan itu juga sangat menentukan 'harga diri kita'.
Bukankah orang-orang yang tidak punya penghasilan sering disepelekan oleh
lingkungan? Ternyata, pekerjaan ini bukan sekedar memberi kita pemenuhan
kebutuhan materi, melainkan juga menjaga harga diri kita. Maka patutlah jika
kita mensyukurinya. Doa itulah ungkapan rasa syukur kita. Mulai sekarang,
sebelum pergi ke kantor, biasakanlah untuk berdoa, dan katakanlah;"Tuhan,
terimakasih telah Engkau berikan anugerah pekerjaan ini kepadaku. Izinkan hamba
untuk merengkuh hidup dan meraih nafkahmu melalui pekerjaan hari ini."
 
2.      Doa melindungi kita dari rasa kecewa. Ketika berdoa, kita
menyerahkan segala urusan kepada Sang Maha Pengurus. Itu berarti kita berkomitmen untuk menerima apapun yang
diputuskan olehNya untuk diri kita. Maka jika selama bekerja hari itu, ada
sesuatu yang mengecewakan hati, kita akan tetap menerimanya dengan ikhlas dan
lapang dada. Meski atasan Anda marah-marah. Walau bawahan Anda mengesalkan.
Biarpun pelanggan Anda memaki-maki. Namun, doa yang tadi pagi Anda panjatkan
melindungi hati Anda dari rasa kecewa. Jika tadi pagi Anda belum sempat berdoa,
sekarang berdoalah. Dan buktikan sendiri, bahwa dengan doa itu hati Anda akan
semakin lapang. Mengapa demikian? Karena saya telah membuktikannya sendiri.
Namun, saya tidak menyetahui hal itu dari hasil penelusuran sendiri. Guru
kehidupan saya yang mengajarkannya pertama kali. Beliau mengajarkan tentang
firman Tuhan yang mengatakan bahwa; "hanya dengan mengingat Allah saja hati
bisa tenteram." Tidak ada cara lain untuk membuat hati tenteram, kecuali dengan
selalu mengingatNya. Melalui doa itu, kita menunjukkan kepada Tuhan bahwa kita
selalu mengingatNya. Dan dengan doa itu, hati kita terlindung dari rasa kecewa.
 
 
3.      Doa menumbuhkan semangat untuk melayani. Tidak masalah jenis
pekerjaan apapun yang Anda tangani. Sales, finance, HR, manufacturing,
marketing, legal, apapun. Semua pekerjaan yang berbeda-beda itu mempunyai inti
fungsi yang sama, yaitu; melayani. Pekerjaan kita adalah melayani orang lain.
Coba perhatikan, apakah yang saya katakan itu benar? Anda bertugas untuk
melayani orang lain, bukan? Bahkan sekalipun setiap hari Anda selalu berkutat
dengan benda mati; komputer, mesin, kertas-kertas. Tetapi, Anda melakukan semua
itu untuk menghasil sebuah produk atas jasa yang bisa melayani orang lain.
Mungkin ada yang melayani orang lain di luar kantor, ada juga yang melayani
orang di dalam perusahaan. Makanya kita mengenal external maupun internal
customer. Bahkan sekalipun Anda sudah menjadi manager dan direktur, tugas Anda
tetap melayani orang lain. Doa yang kita panjatkan tadi itu, merupakan komitmen
kepada Tuhan bahwa kita akan mengerjakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Artinya, kita bertekad untuk melayani orang lain dengan sebaik-baiknya. Maka
pada hari ini, Anda pasti memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya.
Mengapa? Karena Anda sudah berkomitmen kepada Tuhan, untuk memperlakukan mereka
sebaik mungkin. Maka pantas, jika Tuhan pun memperlakukan Anda dengan
sebaik-baiknya.
 
4.      Doa menghalangi kita dari perbuatan tercela. Tidak masalah,
apapun keyakinan atau agama Anda. Satu hal yang saya percaya; Tuhan kita adalah
sama. Karena tidak ada Tuhan lain selain Dia. Tuhan yang kita yakini ini tidak
pernah menyukai perbuatan tercela. Justru Dia memerintahkan untuk
menghindarinya. Bahkan, kepada orang-orang yang berhasil menjaga dirinya dari
perbuatan tercela Tuhan memberikan reward yang tidak ternilai harhanya, yaitu;
menjadikan dia pribadi yang mulia. Bayangkan, kita dijadikan oleh Tuhan sebagai
pribadi yang mulia hanya karena kita menghindari perbuatan tercela. Tengoklah,
fakta hidup disekitar kita. Tidak peduli setinggi apapun jabatannya, seseorang
yang melakukan perbuatan tercela pasti hina dihadapan orang lain. Kita tidak
pernah menaruh respek kepada pejabat tinggi yang perilakunya tidak senonoh,
bukan? Semua perilaku buruk kita di tempat kerja bukan seluruhnya datang dari
dalam diri kita, melainkan dikompori oleh syetan. Hanya ada satu cara untuk
selamat dari godaannya, yaitu berlindung kepada Tuhan. Doa yang pagi tadi kita
panjatkan, menghalangi kita dari perbuatan tercela. Mengapa? Karena kita akan
merasa malu jika menodai niat baik untuk bekerja dihadapan Tuhan itu, dengan perilaku
buruk ditempat kerja. Atau perbuatan-perbuatan nista lainnya di di jam kerja.  
 
5.      Doa menjadikan pekerjaan kita bernilai
ibadah.Berapa
banyak gaji yang Anda terima? Tidak peduli sebanyak apapun itu, tapi
belum tentu sepadan dengan pengorbanan yang Anda berikan. Waktu Anda yang
tersita. Kepentingan keluarga Anda yang dinomorduakan. Perasaan dan gengsi Anda
yang dikorbankan. Bahkan sampai resiko kematian. Semua sudah Anda pertaruhkan. Di
beberapa lokasi kerja, kita menemukan orang yang cedera, bahkan sampai
kehilangan nyawa. Santunan miliaranpun belum tentu sepadan dengan pengorbanan
kita. Maka dari itu, kita harus berani 'menaikkan' imbalan itu tanpa harus
bergantung kepada persetujuan managemen. Apa ada imbalan yang dinaikkan tanpa
tergantung pada managemen? Ada. Yaitu imbalan yang Anda minta dari Tuhan. Guru
kehidupan saya mengajarkan nasihat Rasulullah bahwa orang yang bekerja dengan
ikhlas dan meniatkannya untuk beribadah pada hakekatnya sedang berjihad di
jalan Allah. Bahkan jika sampai mereka meninggal karena bekerja, mereka dijamin
mendapatkan pahala terbaik disisiNya. Sungguh, doa yang kita panjatkan setiap
pagi sebelum berangkat bekerja menjadikan segala sesuatunya bernilai ibadah.
 
Doa
itu sangat sederhana. Tetapi implikasinya sarat dengan makna. Orang yang
mengawali kerjanya dengan doa, tidak pelit untuk mengerahkan semua daya
dirinya. Orang yang berdoa sebelum bekerja berani menunjukkan yang terbaik dari
dirinya. Mereka melakukan itu bukan hanya sekedar menyenangkan para
stakehordernya; melainkan dia sedang menyenangkan Tuhannya. Maka, mari dari
sekarang kita belajar memulai pekerjaan dengan doa. Sebelum melangkahkan kaki
ke tempat kerja, berdoalah. Maka pekerjaan kita hari itu, akan bernilai ibadah.
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman  - 18 Agustus 2011
2 HOURS AT YOUR
BUDGET™  Since 17 August 2011
Penulis
buku "Tuhan Terimalah Taubatku"
Website: http://www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Doa
itu adalah investasi murah yang pasti menghasilkan laba yang melimpah ruah.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE
A bad score is 598. A good idea is checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul [gudang-ilmu] Artikel: Mengapa Sebalum Bekerja Kita Perlu Berdoa?. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://tempat-belajar-bisnis-online.blogspot.com/2011/08/gudang-ilmu-artikel-mengapa-sebalum.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Andriansyah - Wednesday, August 17, 2011

Belum ada komentar untuk "[gudang-ilmu] Artikel: Mengapa Sebalum Bekerja Kita Perlu Berdoa?"

Post a Comment

Blogger news