Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Arsip Blog

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel:  Airnya Yang Keruh, Atau Dispensernya Yang Berdebu?

[gudang-ilmu] Artikel: Airnya Yang Keruh, Atau Dispensernya Yang Berdebu?

 

Artikel:  Airnya Yang Keruh, Atau Dispensernya Yang Berdebu?
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Apakah anda pernah berurusan dengan para pemakai 'topi negatif?' Apapun yang anda katakan, mereka selalu menanggapinya secara negatif. Sekalipun anda membicarakan sesuatu yang positif, dimata mereka tetap saja negatif. Bahkan, sekalipun mengakui bahwa gagasan anda mengandung sisi positif, mereka tetap berdiri disudut pandang negatif. Walhasil, mereka tidak mendapatkan manfaat apapun dari apa yang anda sampaikan. Eh, jangan-jangan; yang memakai topi negatif itu kita sendiri, ya?
 
Teman saya yang bekerja disebuah perusahaan air minum dalam kemasan bercerita tentang seorang pelanggan yang komplain dengan sangat garang. Sungguh seorang pelanggan yang sadar bahwa 'Customer is King'. Didorong oleh dedikasi, teman saya mengunjungi rumah sang pelanggan untuk menindaklanjuti pengaduannya. Tahap pertama yang dilakukan oleh teman saya adalah memastikan bahwa air minum yang dibelinya memang asli keluaran perusahaannya. Ternyata asli. Jadi, seharusnya air itu mencerminkan komitmen perusahaan terhadap kualitas air yang dipasarkannya.
 
Tahap kedua, teman saya menginspeksi tata cara penanganan air tersebut. Termasuk diantaranya kondisi dispenser yang digunakan tuan rumah. Pemeriksaan tidak hanya dibagian yang mudah terlihat, melainkan juga bagian dalamnya. Dan dengan disaksikan oleh tuan rumah, pemeriksaan itu menghasilkan 'beberapa telur kecoa' dan biangnya sekalian. Sekali lagi, salah satu sifat 'lemah' manusia muncul. Jika air yang keluar dari dispenser kita kotor, kita berkesimpulan bahwa air yang kita beli kualitasnya buruk. Dan pihak yang harus bertanggungjawab adalah produser air itu.
 
Dalam banyak situasi, kisah nyata yang diceritakan oleh teman saya itu sangat mirip dengan keseharian kita. Kita cenderung melihat 'keluar' daripada 'kedalam'.  Makanya tidak heran jika ada saja orang-orang yang selalu memandang negatif terhadap pemikiran, gagasan dan pendapat orang lain. Dari sudut pandang ilmu perilaku, hal  semacam itu disebut dengan istilah 'judgemental'. Orang dengan sikap 'judgemental' selalu terfokus kepada kelemahan pendapat orang lain. Sehingga, terhadap apapun yang dikatakan oleh orang lain; dia selalu berusaha menemukan sisi buruknya. Tidak peduli betapa baik dan mumpuninya gagasan seseorang, pasti ada celah untuk diserang. Lagipula, bukankah kita percaya pada dogma 'tidak ada yang sempurna'?
 
Lho, bukankah kemampuan seseorang untuk menemukan titik lemah adalah salah satu ciri kecerdasan? Itu betul. Karena kemampuan untuk berpikir kritis adalah tanda dari orang-orang yang IQ-nya tinggi. Namun, kita semua tahu, bahwa IQ bukanlah faktor penentu utama dalam mengukur kualitas diri seseorang. Karena, tanpa standar kecerdasan lain, seseorang dengan IQ tinggi hanya mirip mesin hitung. Sederhananya, 'berpikir kritis' ada di daerah 'kedigdayaan' IQ, sedangkan 'menemukan cara terbaik untuk 'mengekspresikan' beda pendapat ada di wilayah 'kearifan' EQ. Dan untuk membangun interaksi positif manusia butuh kedua-duanya. Makanya, orang-orang yang hanya cerdas IQ tapi rendah EQ, sering dilanda frustrasi karena kegagalannya untuk meraih penerimaan orang lain atas 'kecanggihan' dirinya.
 
Tahap ketiga yang dilakukan oleh teman saya adalah menunjukkan cara membersihkan dispenser, dan tips merawatnya agar tetap bersih. Dan setelah dispenser itu dibersihkan, ternyata air yang keluar dari dalamnya juga bersih. Boleh jadi, bukan gagasan atau  sumbernya yang bermasalah, melainkan kepala dan hati kita yang berfungsi seperti dispenser itu yang kurang bersih. Sehingga kalau kita bersedia membersihkannya, akan kita temukan kebenaran, dan kejernihan dari gagasan yang datang dari orang lain. Mengapa kita butuh itu? Karena, orang paling cerdas sekalipun tidak mampu menemukan semua solusi. Sehingga, kesediaan kita untuk menerima gagasan dan masukan dari orang lain dengan hati yang bersih menjadi faktor penting. Apakah itu berarti kita harus selalu setuju dengan gagasan orang lain? Tidak juga. Namun, setidak-tidaknya kita bisa bertukar pikiran dengan itikad yang baik, melalui cara yang baik, untuk menemukan solusi terbaik.
 
Mengapa begitu? Karena, dari sudut pandang ilmu komunikasi, bukan hanya isi atau konten yang harus baik, melainkan juga bagaimana cara menyampaikannya. Jika menerapkan prinsip ini, mungkin kita bisa menghindari konflik yang terjadi karena salah satu pihak merasa benar sendiri. Dan ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bersedia membersihkan 'dispenser' didalam dirinya sendiri. Caranya? Antara lain, (1) Menghargai hak orang lain untuk menyampaikan gagasan, (2) Membuka diri akan kemungkinan kebenaran pihak lain, (3) Menenpuh jalan elegan saat berbeda pendapat,  dan (4) Jikapun tidak bisa mencapai kata sepakat, junjung tinggilah norma yang berlaku dimasyarakat.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
"SS-Pro™ Office Communication Strategy" Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
 
Catatan Kaki:
Kualitas diri seseorang tidaklah semata-mata dinilai dari kecanggihan hasil pemikirannya. Melainkan juga, melalui cara dia menyampaikannya.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Peluang Usaha Kecil Masih Terbuka di Internet

[gudang-ilmu] Peluang Usaha Kecil Masih Terbuka di Internet

 

Peluang usaha kecil masih terbuka di internet, mengapa peluang usaha ini masih terbuka di internet? karena yang namanya usaha kecil, biasanya modalnya kecil. Nah di internet anda punya peluang usaha kecil dengan modal kecil bahkan usaha dengan modal gratis sekalipun. Kok bisa? bisa aja, ingin tahu lihat disini:
http://inisaja.net/peluang-usaha-kecil-masih-terbuka-di-internet
Info:
Apabila anda ingin memulai usaha kecil atau besar di internet salah satunya disini: http://inisaja.net/hosting

Best Regards
Indra

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Memulai Bisnis Hosting Menggunakan Blog Sendiri

[gudang-ilmu] Memulai Bisnis Hosting Menggunakan Blog Sendiri

 

Mungkin Anda telah memulai bisnis hosting menggunakan website support yang dibuat oleh team Anda, Dan anda bertindak sebagai support sistemnya, memulai bisnis dengan cara ini tergolong bagus. Lebih bagus lagi selain menggunakan website seperti itu Anda juga menggunakan blog sendiri. Dengan cara demikian Anda bisa memulai bisnis hosting Anda tersebut dengan cara dan keinginan Anda sendiri yang tentunya saja akan lebih sesuai dengan keinginan Anda. Sedangkan website support yang dibuat oleh team Anda kadang tidak sesuai dengan keinginan anda.

Sumber= http://inisaja.net/memulai-bisnis-hosting-menggunakan-blog-sendiri

Best Regards
Indra

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Belajar Bahasa Inggris Di Facebook BBIS

[gudang-ilmu] Belajar Bahasa Inggris Di Facebook BBIS

 

Belajar Bahasa Inggris Di Facebook BBIS

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Saya ada Group Belajar Bahasa Inggris di Facebook yang disebut BBIS. BBIS merupakan singkatan dari Belajar Bahasa Inggris Santai tempatnya di Facebook, sebentar lagi Anda akan saya ajak ke sana.

Berikut ini cara Sukses Belajar di BBIS:
http://bisnisgratis.net/cara-sukses-belajar-bahasa-inggris-di-bbis.html

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Ukuran Sepatu, Empati, dan Toleransi

[gudang-ilmu] Ukuran Sepatu, Empati, dan Toleransi

 

Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Anda tentu masih ingat nasihat untuk 'mengenakan sepatu orang lain'. Maksudnya, kita dihimbau untuk bersedia menyelami perasaan dan pikiran orang lain. Suatu sikap yang mendasari lahirnya empati, dan toleransi. Kita tahu tidaklah mudah untuk benar-benar mampu menyelami jiwa orang lain. Namun, tahukah anda bagaimana rasanya menggunakan sepatu yang tidak sesuai dengan ukuran kaki anda sendiri?
 
Beberapa waktu lalu, saya bertugas memfasilitasi training tentang kepribadian selama 2 hari untuk sebuah perusahaan multinasional. Saya memutuskan membawa kendaraan sendiri, dan check-in sehari sebelumnya. LCD, sound system, setting ruangan, dan segala perlengkapan training untuk besok pagi sudah dipersiapkan semua. Sempurna.
 
Keesokan harinya pagi-pagi sekali, saya sudah 'siap tempur'. Tinggal mengenakan sepatu. Sepatu? Oh, iya. Sepatu saya masih dimobil. Itu tidak masalah, karena kamar yang saya tinggali punya tempat parkir sendiri. Sebentar dulu. Dimana kunci mobil saya? Nah, ini baru masalah. Saya lupa dimana meletakkan kunci mobil. Segigih apapun saya mencarinya dengan bantuan petugas hotel, kunci itu tidak kunjung ketemu. Sepatu saya masih terperangkap didalam mobil. Sedangkan satu jam lagi acara akan dimulai. Sementara mengharapkan ada toko sepatu yang sudah buka dipagi buta seperti itu sungguh tidak realistis. Sebagai solusinya, saya meminta petugas hotel mencarikan sepatu 'menganggur' milik staf hotel yang boleh saya pinjam.
 
Saya tahu ini agak menggelikan. Tapi, layak dicoba. Walhasil, saya mendapatkan 2 pasang sepatu yang ditawarkan. Hebatnya, tak satupun yang sesuai dengan ukuran kaki saya. Yang nomor 42 jelas kebesaran. Sedangkan yang nomor 39 pasti kekecilan. Mana yang harus saya kenakan? Kalau saya pakai nomor 42, bisa-bisa copot tanpa sengaja ketika saya sedang bicara. Tapi, kalau memilih nomor 39, sudah terbayang betapa sakitnya kaki ini nanti. Akhirnya, saya meyakinkan diri sendiri bahwa lebih baik menahan rasa sakit, daripada menanggung resiko sepatu yang saya kenakan melayang mengenai peserta pelatihan dikelas saya. Rasa sakit ini juga sekaligus sebagai pelajaran dari keteledoran yang telah saya lakukan.
 
Sungguh, peristiwa itu mempertegas pesan nasihat tentang 'menempatkan diri disepatu orang lain' itu. Hari itu, saya merasakan betapa tidak nyamannya mengenakan sepatu orang lain. Tidak nyaman dalam pengertian yang sesungguhnya. Saat sepatu itu kebesaran, maupun saat kekecilan. Sungguh tidak mungkin untuk membesarkan ukuran kaki kita supaya cocok pada sepatu yang kebesaran. Atau mengecilkan kaki supaya pas pada sepatu yang kekecilan. Mustahil untuk dilakukan.
 
Untungnya, ungkapan 'menempatkan dirimu disepatu orang lain' itu tidak bermakna 'sepatu sesungguhnya', dan bukan pula berarti 'kaki' dalam pengertian fisikal. Melainkan bagaimana kita bisa menerima kenyataan bahwa orang lain memiliki kepribadian yang berbeda dengan diri kita. Dengan penerimaan itu, kita tidak lantas menghakimi orang lain hanya karena perbedaan yang ada. Sebaliknya, kita lebih memahami dan bersedia mengerti. Maka, ketika 'sepatu' orang lain itu kebesaran, kita bisa membesarkan hati ini supaya sesuai dengan mereka. Sebaliknya, ketika sepatu orang lain kekecilan, kita tidak keberatan untuk mengecilkan egosentrisme ini. Sehingga, kita bisa lebih mampu memahami keadaan orang lain untuk memberi ruang bagi lahirlah empati dan toleransi yang tinggi.
 
Sebagai imbalannya, ketika kita bersedia menyesuaikan diri dengan orang lain, ada peluang untuk memperoleh 'penerimaan' dari mereka. Penerimaan yang bukan dari keterpaksaan. Sebab, jika kita bersedia memahami keadaan orang lain, lalu  menunjukkan empati dan bertoleransi kepadanya; tentu mereka merasa senang karenanya. Padahal, tidak ada orang yang lebih menyenangkan untuk berhubungan selain mereka yang bersedia memahami dan menerima kita apa adanya. Sehingga, kesediaan untuk berempati memiliki nilai yang sangat tinggi.
 
Pertanyaannya adalah; apakah kita harus selalu 'berada dalam sepatu orang lain' itu? Butuh waktu setengah hari bagi kurir untuk mengirimkan kunci cadangan dari rumah ke hotel itu. Begitu kunci cadangan tiba, saya segera mengambil sepatu dari mobil. Lalu, melepaskan sepatu pinjaman itu. Kemudian mengenakan sepatu saya sendiri. Sama seperti kepribadian. Kita tidak harus mengubah kepribadian untuk bisa menyesuaikan diri dengan orang lain. Karena, kita selalu bisa kembali kepada 'kepribadian kita' yang sudah menjadi zona nyaman itu, kapan saja kita mau.
 
Sungguh, saya merasakan betapa nyamannya kembali menggunakan sepatu sendiri. Seolah saya disadarkan bahwa nikmat mengenakan sepatu sendiri itu sangat jarang untuk disyukuri. Setiap hari kita mengenakan sepatu yang nyaman. Namun, tidak setiap hari kita mensyukurinya. Setiap hari kita menerima berjuta nikmat dalam hidup. Namun tidak setiap hari kita bersungguh-sungguh mengucapkan terimakasih pada yang memberinya.
 
Seandainya Mas Joko sang pemilik sepatu yang saya pinjam itu mencoba memakai sepatu saya juga, mungkin saya bisa mengatakan bahwa dalam proses interaksi dengan orang lain; kita perlu 'saling bertukar sepatu'. Supaya kita bisa saling memahami satu sama lain. Dengan begitu, hubungan yang terbentuk menjadi seimbang.
 
Mari kita perhatikan. Pertengkaran-pertengkaran yang kita alami sering bersumber kepada egoisme. Atau perasaan benar sendiri. Ketika kita bersikeras dengan argumen-argumen kita. Dan pada saat yang sama orang lain juga ngotot dengan pendiriannya mereka. Jurang lebar yang menganga memisahkan kita. Sehingga tidaklah mungkin bagi kita untuk saling berjabat tangan.  Bukti bahwa egoisme dan sikap mau menang sendiri memiliki sifat kontra produktif.
 
Mari kita perhatikan. Kerukunan dan perdamaian yang berhasil kita ciptakan adalah buah dari saling pengertian. Atau rasa hormat kepada pendapat orang lain. Ketika kita berbesar hati untuk memberi tempat kepada argumen orang lain.  Dan pada saat yang sama orang lain juga menghormati pendirian kita. Tiba-tiba saja jarak yang begitu jauh seolah menjadi dekat. Lalu kita berjabat tangan, bahkan bisa sampai berpelukan. Bukti, bahwa empati dan toleransi memiliki sifat produktif.
 
Dunia yang indah, hanya bisa dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku yang indah. Karena, orang-orang yang berperilaku buruk tidak mungkin memberikan keindahan. Dunia yang bersih hanya bisa dihasilkan oleh orang-orang yang memiliki hati nurani yang bersih. Sebab, orang-orang yang hati nuraninya kotor, tidak mungkin bisa memberikan kebersihan. Sedangkan kebersihan hati, dan keindahan tingkah laku hanya bisa dimiliki oleh mereka yang bersedia menempatkan dirinya dalam sepatu orang lain. Karena dengan cara itu, kita bisa saling mengerti. Dan saling memahami.  Satu sama lain.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
 
Catatan Kaki:
Saling pengertian adalah bentuk lain dari reaksi kimia yang membutuhkan kesetimbangan energi yang dikontribusikan oleh kedua belah pihak.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Peluang Usaha Kecil di Internet

[gudang-ilmu] Peluang Usaha Kecil di Internet

 

Peluang usaha dengan modal kecil di internet ini, misalnya jualan link, mengikuti program ppc adsensecamp, atau anda bisa juga ikut program afiliasi, dan masih banyak lagi. Mengapa modal usahanya kecil? karena anda cukup beli domain dan hosting dan juga akses ke internet atau bisa juga dari warnet,Lalu cari program afiliasi yang sesuai dengan keinginan anda. Nah, kalau sudah beli domain dan hosting serta mengikuti program bisnis yang ada, maka Anda sudah memulai bisnis atau usaha di internet.
Saya yakin anda pun bisa mendapatkan peluang usaha di internet.

Sumber: http://bisnismodalkecil.net/peluang-usaha-kecil-di-internet

Best Regards
Indra

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Agar Bisnis Internet Lebih OK, Gunakan Faktor Kali

[gudang-ilmu] Agar Bisnis Internet Lebih OK, Gunakan Faktor Kali

 

Agar Bisnis Internet Lebih OK, Gunakan Faktor Kali

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Jika kita mengguakan faktor kali dalam menjalankan bisnis internet maka hasilnya berpotensi untuk jauh lebih sukses. Ini telah saya tulis lengkap beserta contoh jual roti keliling. Silahkan baca selengkapnya

Gunakan Faktor Kali Agar Bisnis Internet Lebih Sukses
http://carasukses.com/gunakan-faktor-kali-agar-bisnis-internet-lebih-sukses

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Cara Promosi Agar Hasilnya Datang Beruntun

[gudang-ilmu] Cara Promosi Agar Hasilnya Datang Beruntun

 

Cara Promosi Agar Hasilnya Datang Beruntun

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Baru saja saya posting di blog CaraPromosi.Net tentang Cara Promosi yang hasilnya bisa berkali-kali. Ini adalah tentang cara promosi yang memungkinkan Anda mendapatkan hasil secara beruntun. Yang pasti memang yes kalau kita perlu kerja keras di tahap awalnya, dan percayalah kerja keras Anda bisa berhasil dengan baik.

Intinya:

Yang pertama,
Buat Produk yang bermanfaat, yang ringan saja susai dengan minat Anda, saya punya contohnya buat Anda.

Kedua,
Upload produk Anda di tempat yang memungkinkan Anda mendapatkan uang.

Ketiga,
Promosikan di awal agar produk Anda tersebar untuk pertama kali. Karena produk Anda menarik maka ia akan tersebar dengan sendirinya oleh orang lain, secara otomatis. Saya akan menjelaskannya dengan sangat detail apa yang harus dikerjakan.

Keempat,
Tunggu hasilnya, datang secara beruntun...

Enak kan?

Jika Anda tertarik, silahkan baca artikelnya lebih lengkap disini ya

Cara Promosi Agar Dapat Hasil Beruntun
http://carapromosi.net/cara-promosi-agar-dapat-hasil-beruntun

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Bukan Hanya Sekedar Belajar

[gudang-ilmu] Bukan Hanya Sekedar Belajar

 

Belajar membuat blog memang mudah, tapi kalau sudah tahu caranya jika belum, maka harus belajar dulu tentunya. Belajar membuat blog banyak sekali tempatnya, tapi yang belajar sambil bisnis ini yang jarang ada, oleh karena itu jika anda ingin belajar sambil bisnis cafebisnis solusinya.

Cafebisnis adalah tempat belajar sambil berbisnis, bahkan anda bisa belajar menjadikan blog sebagai sumber penghasilan.
Untuk lebih jelasnya anda bisa melihatnya disini:
====>http://inisaja.net/cafebisnis-solusi-belajar-cara-mendapatkan-uang-lewat-internet

Best Regards
Indra

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Bisnis Bersama Ziddu Layanan Penyimpanan File Besar Tanpa Bayar

[gudang-ilmu] Bisnis Bersama Ziddu Layanan Penyimpanan File Besar Tanpa Bayar

 

Halo rekans Gudang Ilmu at Yahoogroups,

Ziddu itu nama website, tetapnya Ziddu dot Com. Mereka menyediakan fasilitas untuk menyimpan file Anda dengan kapasitas sangat besar.

-100% Tidak bayar
-Unlimited Disk Space (Ngga terbatas)
-Up to 200 MB per Upload (Ukuran file paling besar/upload)

Dengan fasilitas mereka maka Anda simpan file dari rumah, ambil di kantor kota lainnya dimana Anda sedang berada, tanpa perlu flashdisk lagi deh kalo sudah seperti ini, asalkan ada koneksi internet tentunya ya :)

Semboyannya adalah: Upload, Share and Earn

Artinya kurang lebih: Upload, Bagikan dan dapat Duit pula.

Nah itulah yang keren. Sudah dapat tempat penyimpanan file tak terbatas, Grat1s pula, boleh dibagi-bagikan sama teman atau siapa saja dan kalau teman Anda ambil eh malah Anda dapat bonus pulak. Mantaff benar! hehe..

Saya rasa resikonya tidak ada ya? Malah beresiko kalau kita tidak menggunakannya, hehe..

Oh ya, ada sih resikonya, yaitu jika Anda mengupload file yang tidak semestinya Anda upload, misalnya file privacy milik anda yang pribadi, dimasukkan ke sana tanpa password pula. Ngapain coba? Jangan lah ya yang seperti itu. Yang boleh Anda upload nanti adalah file yang memang Anda ingin bagikan dengan orang lain, dan yang boleh Anda bagikan. Tentunya tidak dibenarkan mengupload file hasil curian atau apa saja yang melanggar hak cipta. Itu berbahaya, bisa masuk penjara loh, bisa jadi pula karena merampas karya cipta orang lain dan orang tersebut marah eh Anda didoakannya tidak masuk surga, hehe..

Jadi, walaupun enak, tetap tidak boleh sembarang juga bro.

Okelah kalau begitu, untuk mulai menikmati fasilitas Ziddu, silahkan mendaftar dulu disana lewat sini kawan:

http://adadia.com/ziddu

Nah, jika Anda ingin berbisnis bersama Ziddu, maka saya telah membuatkan Ebooknya untuk Anda. Saya bagikan agar Anda pun dapat menikmati uangnya. Tentu nanti Anda bisa saja dan sangat mungkin memperoleh hasil yang jauh lebih banyak dari pada saya.

Ebook tentang Cara Berbisnis di Ziddu telah saya buat disini untuk Anda ya:

Download Ebook Gratis Orang Download Anda Dapat Duit
http://plazawarna.com/download-ebook-gratis-orang-download-anda-dapat-duit.html

Silahkan nikmati, bagikan, dan hasilkan pendapatan tambahan dari internet dengan cara yang mudah, enak dan menyenangkan :)

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Belajar Bahasa Inggris Bareng Ribuan Teman

[gudang-ilmu] Belajar Bahasa Inggris Bareng Ribuan Teman

 

Belajar Bahasa Inggris Bareng Ribuan Teman

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Nah kalau Anda mau belajar bahasa inggris secara online bareng dengan ribuan teman lainnya maka tempatnya ada di BBIS Facebook. BBIS itu singkatan dari Belajar Bahasa Inggris Santai.

Informasi lengkapnya ada disini teman,

Belajar Bahasa Inggris Bareng Ribuan Teman
http://plazawarna.com/belajar-bahasa-inggris-bareng-ribuan-teman.html

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Cara Menghapus Teman Facebook Anda

[gudang-ilmu] Cara Menghapus Teman Facebook Anda

 

Cara Menghapus Teman Facebook Anda

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Jika ada cara untuk menambah teman maka ada pula cara menghapus teman facebook Anda tentunya. Berikut ini langkah-langkah untuk menghapus teman facebook Anda. Loh kok dihapus? bukannya hampir semua orang ingin punya banyak teman di facebook? Ya, adakalanya banyak teman juga menimbulkan masalah... Selengkapnya silahkan baca disini:

Cara Menghapus Teman Facebook Anda
http://plazawarna.com/cara-menghapus-teman-facebook-anda.html

Best Regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel: Melirik Kemasa Silam, Menatap Kemasa Depan

[gudang-ilmu] Artikel: Melirik Kemasa Silam, Menatap Kemasa Depan

 

Artikel: Melirik Kemasa Silam, Menatap Kemasa Depan
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Sudah selesai pesta tahun barunya? Ya, tentu saja. Meski terompet masih berfungsi, Anda tidak lagi tertarik untuk meniupnya kencang-kencang dimalam hari. Meski kembang api masih tersisa, anda tidak akan membiarkan nyalanya menggantikan kerinduan anda atas kasur empuk dan bantal guling. Hari ini kita kembali kepada realitas yang jauh dari segala hingar bingar bunyi terompet dan gemerlap kembang api. Namun, hari ini kita layak merenungkan jika setelah perayaan besar-besaran itu masa depan anda menjadi lebih cerah dari sebelumnya atau tidak?    
 
Saya sedang mencari alamat didaerah yang agak asing ketika tiba-tiba saja sebuah mobil melesat kencang dari arah depan. Dalam hitungan sepersekian detik sejak saya melihatnya, tiba-tiba mobil itu menghantam kaca spion sebelah kanan saya dengan suara yang mengejutkan. Dan setelah bunyi keras itu, kaca spion kami tidak lagi berada ditempatnya. Saya menepi dan berhenti. Namun, mobil yang menabrak itu terus melaju dalam kecepatan tinggi. Sementara ditengah jalan, kaca spion mobil kami tergolek pasrah terpecah-pecah.
 
Saya tidak menyukai apa yang terjadi. Namun, tidak ada gunanya mengejar mobil yang kabur itu. Jadi, saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan; tanpa kaca spion. Sungguh, saya tidak pernah benar-benar menyadari betapa bernilainya keberadaan sebuah kaca spion sebelum kejadian itu. Tiba-tiba saja, saya menyadari betapa pentingnya benda kecil itu. Karena, meskipun ukurannya kecil, namun kaca spion membantu kita melihat ke belakang. Yaitu,  ke area yang tidak mungkin kita jangkau dengan memalingkan muka kearahnya. Bayangkan seandainya saat menyetir kita memutar leher dan melihat kearah belakang. Tentu sangat membahayakan keselamatan, bukan? Tetapi, dengan bantuan kaca spion yang kecil itu, kita bisa mengetahui situasi dibelakang tanpa harus mengarahkan wajah kita kesana.
 
Hey, sebentar dulu. Apakah saya berungkali menyebut kaca spion yang 'kecil'? Ah, ya. Faktanya memang ukuran kaca spion sangat kecil dibandingkan dengan kaca-kaca lain dalam mobil. Dengan fakta itu, tiba-tiba saja saya menemukan dua kesadaran. Pertama, secara fisik ukuran kaca spion memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kaca depan mobil kita. Dan kedua, kita tidak melepaskan pandangan kita kearah depan saat melirik kaca spion untuk mengetahui situasi dibelakang. Dan bagi saya, kedua fakta itu mengisyaratkan dua pelajaran yang sangat luar biasa.
 
Pelajaran pertama; ukuran kaca depan mobil yang lebih besar dari spion mengingatkan kita tentang 'porsi'. Artinya, kita memang harus memberi porsi yang lebih besar terhadap masa depan, bukan ke masa silam yang sudah kita tinggalkan. Kenyataannya, kita sering terjebak dengan masa silam. Sehingga, kita memberi porsi perhatian yang terlampau besar kepada masa silam daripada masa depan. Misalnya, saat menghadapi situasi sulit; kita sering merintih sambil membandingkan situasi ini dengan saat-saat indah dimasa lalu. Sehingga semakin mengingat masa silam, semakin sakit rasanya kesulitan yang tengah kita hadapi saat ini.
 
Bayangkan seandainya kita lebih banyak melihat kaca spion, dibandingkan dengan kaca depan mobil kita saat berkendara. Mungkin kita lebih sering mengalami kecelakaan daripada selamat sampai tujuan. Barangkali hidup kita juga demikian. Jika kita terlampau banyak mengurung diri dengan kesuksesan dan kegembiraan masa lalu, kita bisa lengah terhadap masa depan. Oleh karena itu, barangkali memang seharusnya kita lebih banyak melihat kedepan daripada bernostalgia dengan kenangan-kenangan masa silam. Jadi, kita tidak terjebak dalam jeratan kisah sentimetil masa silam yang membuat gerak langkah kita terhambat.
 
Pelajaran kedua; kita tidak melepaskan pandangan kearah depan saat melirik kaca spion. Mari ingat-ingat kembali saat kita berkendara. Kita tidak pernah melihat kaca spion terlampau lama. Bahkan sesungguhnya, kita tidak 'benar-benar' melihat kaca spion itu. Kita hanya meliriknya beberapa detik saja. Dan saat kita meliriknya, kita tidak pernah melepaskan padangan kearah depan. Karena sungguh, mata kita berfokus kearah depan yang menjadi arah laju kendaraan.
 
Jangan-jangan, hidup kita juga demikian. Kita memang perlu sesekali menengok ke masa silam. Agar kita bisa menarik pelajaran dari pengalaman. Dan terlebih lagi bisa mensyukuri semua anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan. Namun, kita tidak boleh terjebak disana. Karena, roda kehidupan kita tidak berhenti dimasa lalu, melainkan terus melaju kini. Untuk menuju masa depan. Sungguh berbahaya jika kita membiarkan jiwa ini tertinggal di masa lalu. Terbelenggu oleh kenyaman yang telah lampau. Terjerat oleh kenikmatan hari kemarin. Dan terperangkap dalam bayang-bayang pencapaian dimasa silam.
 
Jika kita merasa perih kini, tidak berarti masa lalu kita jauh lebih baik. Jika kita merasa berat sekarang, tidak serta merta menandakan masa depan kita akan suram. Sebab, seperti tengah mengendari kendaraan; kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi didepan. Namun, selama berkendara itu; kita tidak sedikitpun berpaling dari masa depan. Bahkan, sekalipun kita sedang ingin tahu ada apa dibelakang. Karena, meski kita melirik kaca spion pun, kita tidak pernah melepaskan tatapan kita kearah depan. Sebab, ketika kita memandang kemasa depan; kita tidak lagi terpengaruh oleh apa yang kita tinggalkan. Disepanjang lintasan. Masa silam. Masa silam adalah energi untuk berterimakasih kepada Tuhan. Sedangkan masa depan adalah alasan mengapa kepada-Nya; kita menggantungkan harapan.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
 
Catatan Kaki:
Kita tidak akan pernah sampai kemasa depan, jika disepanjang perjalanan; mata kita selalu melihat masa silam.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Cari duit dari bisnis Pay Per Lead

[gudang-ilmu] Cari duit dari bisnis Pay Per Lead

 

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Selamat tahun baru 2010 ya. Coba kita anggap setiap hari esok adalah tahun baru, maka kita akan dapat merasakan semangat yang sama sepanjang usia dewasa kita :)

Berikut ini artikel baru yang saya buat di blog Duitmu.com

Cari duit dari bisnis Pay Per Lead

Cari duit dari bisnis Pay Per Lead atau disingkat PPL ini termasuk lumayan mudah sih. Yes jelas perlu tetap kerja juga dong tentunya. Lead atau kalau banyak disebut Leads artinya prospek. Pay per lead artinya Anda membantu orang lain mencarikan prospek (calon member). Jika Anda berhasil mendatangkan calon member maka Anda dibayar oleh orang yang Anda carikan prospek tersebut, artinya Anda dapat duit. Jelasnya bagaimana nih? Silahkan baca disini ya:

Cari duit dari bisnis Pay Per Lead
http://duitmu.com/cari-duit-dari-bisnis-pay-per-lead-alias-ppl

Best Regards
Mufli
Duitmu.com

__._,_.___
.

__,_._,___

Blogger news