Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel:  Saat Sifat Buruk Ditanggalkan, Sifat Baik Bermekaran

[gudang-ilmu] Artikel: Saat Sifat Buruk Ditanggalkan, Sifat Baik Bermekaran

 

Artikel:  Saat Sifat Buruk Ditanggalkan, Sifat Baik Bermekaran
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
                 
Anda pernah bertemu dengan orang yang sering bersikap negatif? Cara berpikirnya negatif. Cara bicaranya negatif. Cara menyampaikan pendapatnya negatif. Caranya memandang seisi dunia pun negatif. Sebaliknya, anda juga pasti pernah bertemu dengan orang yang sering bersikap positif. Segala sesuatu yang keluar dari mulutnya positif. Tulisan-tulisannya positif. Perilakunya positif. Dan caranya memandang seisi dunia juga positif. Pertanyaannya adalah; apakah perbedaan sikap kedua orang ini disebabkan oleh 'perbedaan gen' dalam dirinya, atau perbedaan pilihan hidup yang diambilnya?
 
Jika berkunjung ke lapangan olah raga komplek kami,  anda akan melihat pohon mangga yang tinggi dan besar. Dari kejauhan daunnya terlihat hijau rindang, disertai ranting-ranting bersilangan. Namun, kalau melihatnya dari dekat; anda akan tahu bahwa daun-daun hijau nan subur itu bukanlah daun mangga. Melainkan daun benalu yang tebal dan menjalar. Tidaklah mengherankan jika pohon mangga itu enggan berbuah.  Kira-kira sebulan yang lalu, kami memotong sebagian pohon mangga itu. Terutama dicabang-cabangnya yang ditumbuhi para benalu. Tidak disangka, ternyata sedemikian banyaknya benalu itu sehingga sebuah mobil bak terbuka harus bolak-balik mengangkut sampahnya.
 
Hari minggu kemarin, saya berkumpul bersama beberapa warga lain dilapangan itu. Dan tanpa sengaja, kami melihat pohon mangga itu. Kami semua terkagum-kagum dengan pemadangan itu. Kenapa? Karena, sekarang pohon mangga itu dipenuhi oleh pucuk-pucuk daun muda yang besar-besar dan subur-subur. Sekarang, saya menjadi lebih faham; mengapa para bijak bestari sering menasihatkan kita untuk menghilangkan sifat-sifat buruk yang kita miliki. Sebab seperti benalu itu; sifat buruk menyebabkan sifat-sifat baik didalam diri kita enggan muncul ke permukan.
 
Memang, ada orang yang percaya bahwa sifat baik dan buruk seseorang itu sudah tercetak dalam kode-kode genetiknya. Sehingga, ada ilmuwan yang menduga bahwa orang-orang tertentu dilahirkan dengan bakat menjadi penjahat. Tapi, tidak pernah ada kesepakatan tentang kebenaran dugaan ini. Tuhan tidak adil jika menciptakan orang-orang tertentu dengan gen untuk menjadi manusia picik, berpikiran sempit, dan senang berprasangka buruk. Padahal, Dia menciptakan orang lainnya dengan gen untuk menjadi manusia yang baik, berperangai terpuji, serta sopan dan santun kepada lingkungannya.
 
Guru ngaji saya sewaktu disurau dulu menjelaskan kalau Tuhan berfirman bahwa; "Pada saat meniupkan ruh kehidupan kepada janin manusia, Dia memasukkan kecenderungan sifat manusia kepada kebaikan, dan keburukan." Oleh karenanya kelak ketika dewasa, seorang manusia memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri. Apakah dia memilih menjadi manusia yang berperangai baik, atau buruk.
 
Sayang sekali jika memilih untuk membiarkan sifat-sifat buruk tumbuh subur didalam diri kita. Sebab, saat kita memilih untuk menjadi buruk; sifat-sifat baik kita terkunci rapat. Misalnya, ketika kita memilih untuk memaki orang lain, maka sifat toleran kita tidak kelihatan. Saat kita malas, maka sifat rajin kita hilang. Saat kita membenci orang lain, maka sifat penyayang kita terkekang. Sebaliknya, ketika kita memilih untuk teguh hati, maka sifat cengeng langsung hengkang. Saat kita menghormati hak orang lain untuk berpendapat, maka sifat sok benar sendiri kita tidak mendapat tempat. Dan, saat kita memilih untuk berakhlak mulia, maka perilaku-perilaku tak terpuji kita pergi.
 
Apa peduli elu? Hidup, hidup gua. Mulut, mulut gua. Terserah mau gua pake apa! Ada orang yang berprinsip begitu? Banyak. Kita pun kadang-kadang demikian.  Namun, kita lupa bahwa manfaat bersikap baik itu bukan untuk orang lain. Melainkan bagi diri kita sendiri. Sebab, jika kita berperilaku baik kepada orang lain, kemudian orang lain merespon dengan hal-hal yang baik pada kita; maka yang untung adalah kita. Sebaliknya, jika kita bersikap buruk kepada orang lain, lalu orang lain membenci kita, menjauhi kita, dan mengucilkan kita; maka kita akan kehilangan banyak kesempatan.  
 
Oleh karena itu, sudah saatnya untuk menyadari bahwa berperilaku buruk itu sama sekali tidak memberi manfaat apapun kepada diri sendiri. Apakah dalam konteks hubungan sosial antar manusia, ataupun dalam konteks pekerjaan. Karena, jika kita membawa sifat-sifat buruk itu ke tempat kerja, misalnya; maka percayalah, kita tidak akan disukai teman. Tidak disayangi atasan. Tidak dihormati pelanggan. Sehingga pasti kita akan menjadi pegawai yang gagal. Sebaliknya, ada hadiah istimewa bagi mereka yang membawa perangai baiknya ke tempat kerja. Sebab, dengan sifat-sifatnya yang baik itu; dia akan selalu mendapatkan tempat terhormat, dimanapun dia berada.
 
Dibeberapa cabang pohon mangga itu sekarang bermunculan bunga-bunga bakal buah. Padahal, ini bukan musim mangga berbuah, loh. Semoga saja, hidup kita juga demikian. Ketika semua sifat buruk dari dalam diri kita dibuang; maka segala sesuatu yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Bahkan, dalam bentuk dan jumlah yang tidak pernah kita bayangkan.
 
Pantaslah kalau Tuhan kemudian berfirman:"Janganlah Engkau mencampur adukkan kebenaran dengan kebatilan". Karena ternyata benar bahwa keburukan-keburukan sifat kita bisa menyingkirkan sifat baik. Sebaliknya, sifat baik kita bisa mengusir sifat buruk. Jadi, bagaimana caranya menjadi orang baik? Gampang; tanggalkan semua sifat buruk dari dalam diri kita. Karena, ketika benalu yang menempel di batang pohon mangga itu kita buang; dia menemukan kembali kegairahan hidupnya. Kemudian pucuk-pucuk daun yang indah bermunculan. Dan bunga-bunganya, bermekaran.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
"The Golden Triangle Of Leadership" Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
 
Catatan Kaki:
Tidak mungkin memenangkan sebuah pertandingan, dengan menunjukkan keburukan-keburukan yang kita miliki. Jadi, satu-satunya cara untuk menang adalah; mendemonstrasikan semua kebaikan  yang bisa kita lakukan.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Gratis Artikel Motivasi Untuk Blog Anda

[gudang-ilmu] Gratis Artikel Motivasi Untuk Blog Anda

 

Gratis Artikel Motivasi Untuk Blog Anda

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Ini artikel gratis tentang motivasi yang boleh anda copy untuk isi blog Anda. Ada demikian banyak contoh artikel motivasi yang ada di blog ini dan juga terus bertambah. Mungkin anda kesulitan menulis karena suatu hal, misalnya karena repot atau karena masih keterbatasan ide, anda boleh ambil artikel di blog ini untuk Content blog Anda. Asyik kan?

Silahkan baca pengantar dari saya disini ya:
http://artikelmotivasi.net/gratis-artikel-motivasi-untuk-blog-anda

Best regards
Mufli

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel:  Apa Definisi Anda Tentang Pekerjaan Idaman?

[gudang-ilmu] Artikel: Apa Definisi Anda Tentang Pekerjaan Idaman?

 

Artikel:  Apa Definisi Anda Tentang Pekerjaan Idaman?
 
Setiap orang pasti memiliki impian untuk mendapatkan pekerjaan idamannya. Akan tetapi, belum tentu pekerjaan idaman anda sama dengan pekerjaan idaman orang lain. Jangankan jenis pekerjaannya. 'Definisi tentang pekerjaan idaman'  saja bisa jadi berbeda. Jadi, apa sebenarnya definisi anda tentang pekerjaan idaman?
 
Kebanyakan orang menganggap bahwa yang disebut bekerja adalah berstatus karyawan untuk sebuah perusahaan. Jika itu adalah pengertian bagi kata 'bekerja', maka setelah selesai kuliah saya tidak langsung bekerja. Sebab, begitu saya mendapatkan ijazah dari kampus; saya melakukan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan sebutan 'karyawan'.
 
Pada umumnya, orang tidak memiliki 'pekerjaan' karena memang mereka tidak mempunyai kesempatan untuk 'bekerja'. Atau lamaran yang mereka ajukan tidak mendapat sambutan dari perusahaan yang dilamarnya. Atau mereka kalah dalan bersaing dengan pelamar lainnya. Saya tidak demikian. Sebab, ada banyak kesempatan bagi saya untuk mendapatkan 'status sebagai karyawan'. Sekalipun ada perusahaan yang memanggil  untuk bekerja bersama mereka, namun saya tidak terlampau menggubrisnya. Mengapa saya tidak terlalu tertarik penawarannya? Karena, saya menganggap bahwa semua kesempatan dan penawaran yang mereka berikan bukanlah pekerjaan yang saya idamkan.
 
Jika anda mengira bahwa saat berprinsip demikian jiwa saya sudah matang, anda keliru. Semoga bukan sebuah aib jika saya mengatakan bahwa yang sebenarnya terjadi adalah; saya justru belum benar-benar memahami apa sesungguhnya pekerjaan idaman bagi saya itu.  Saya memang memiliki beberapa kriteria terhadap pekerjaan yang saya inginkan. Tetapi, jujur saja; saya tidak benar-benar mampu membedakan apakah itu kriteria pekerjaan idaman, atau  sebuah daftar panjang tuntutan-tuntutan yang saya ingin agar perusahaan yang mempekerjakan saya memenuhinya. Faktanya, saya sendiri tidak begitu faham; bagaimana dan dimana saya bisa mendapatkan pekerjaan ideal macam itu. Sekarang anda boleh mengingat kembali; apakah diusia yang sama anda juga mengalami kegalauan yang sama?
 
Saya membutuhkan waktu satu tahun untuk menyadari bahwa cara berpikir saya keliru. Sebab, seperti hal-hal 'ideal' lainnya, keinginan untuk mendapatkan 'pekerjaan ideal' harus sejalan dengan 'situasi real' yang kita hadapi. Jika situasinya memungkinkan untuk mendapatkan 'pekerjaan ideal' itu, maka kita memang layak memperjuangkannya. Namun, jika situasinya seperti langit dan bumi, maka mungkin kita membutuhkan sebuah tangga untuk menghubungkan kenyataan ditanah tempat kita berpijak, dengan angan-angan yang bergelantungan diatas awan.
 
Saya sangat beruntung telah melewati masa satu tahun yang 'aneh' itu. Sebab, dari hasil pengembaraan itu akhirnya bisa menemukan definisi 'bekerja' itu apa. Sehingga, saya memiliki kemantapan hati ketika akhirnya saya benar-benar mendapatkan 'pekerjaan'. Maka, jadilah saya seorang karyawan. Dan tahukah anda, pekerjaan apa yang saya dapatkan? Saya menjadi seorang salesman. Sekarang boleh jadi hati kecil anda berbisik; 'jeh, untuk jadi salesman saja kok ribet amat.....'
 
Mungkin anda benar. Sesungguhnya itu adalah hal yang sederhana saja. Namun, tidak demikian bagi saya pada saat itu. Karena, ketika itu saya tengah memasuki tahap pendewasaan kejiwaan yang penuh dengan gejolak. Sekalipun demikian, proses panjang itu dikemudian hari akan saya sadari sebagai tahapan yang saya perlukan. Sehingga meskipun pekerjaan itu  benar-benar jauh dari apa yang saya idamkan; tapi bisa menjadi tangga yang bisa membawa saya kepada sesuatu yang dicita-citakan. Oleh karena itu, ketika saya telah bulat tekad untuk menjadi karyawan, saya melakukannya dengan sepenuh hati. Dan saya tidak mau tergoda oleh kemalasan atau tindakan yang melenakan.
 
Banyak nasihat yang kita dengar tentang 'melakukan sesuatu dengan sepenuh hati'. Kita memahami nasihat itu secara konsepsi. Namun, seringkali kita secara sengaja mengingkari. Sehingga saat bekerja kita sering lupa membawa hati. Makanya, tidak heran jika saat bekerja kita sering ingin segera berhenti. Lalu melakukan hal-hal lain yang sama sekali tidak memberikan nilai tambah apapun terhadap kualitas pekerjaan kita. Tidak pula meningkatkan kualitas diri kita sebagai seorang pekerja.
 
Perjalanan dialog diri selama setahun itu membawa berkah bagi saya. Karena, ketika menemukan bahwa hati yang penuh diperlukan saat bekerja; saya selalu berupaya untuk membawa hati itu serta. Hasilnya? Sebelum genap enam bulan memulai pekerjaan itu, saya mendapatkan kesempatan untuk 'naik satu level' dalam pekerjaan saya. Setelah itu, saya bertanya-tanya; apakah perusahaan ini bisa membawa saya kepada apa yang saya idamkan?
 
Jawabannya; bisa. Tapi, belum seperti yang saya inginkan. Maka pada bulan ke-12, saya bermigrasi kepada organisasi yang 'saya kira' akan membantu saya mendapatkan pekerjaan idaman. Saya memang menginginkan sesuatu diperusahaan yang baru itu. Namun, mereka tidak mau memberikannya. Bahkan, diperusahaan itu saya hanya dihargai sebagai salesman. Dan itu berarti saya harus kembali turun tingkatan. Saya terima? Ya. Saya menerimanya. Kemudian saya menuliskan surat pengunduran diri kepada perusahaan pertama.
 
Untuk mengejar sebuah impian, mungkin diperlukan pengorbanan. Jika memang demikian, saya tidak keberatan. Namun, ketika memulainya kembali saya harus mempunyai rencana yang lebih rapi. Maka, ketika menjalani pelatihan sebelum bekerja itu saya membuat 'rencana kerja 5 tahun' pertama saya. Dan 5 tahun kemudian, saya menemukan bahwa semua hal yang saya rencanakan itu benar-benar dikabulkan Tuhan. Jika ada hal yang tidak bisa saya raih, maka itu berarti saya mendapatkan yang lebih baik dari yang saya rencanakan. Buah manis atas kesediaan membawa hati kedalam pekerjaan. Dan ditahun ke-10 sejak memulai perjalanan itu, saya menemukan bahwa pencapaian yang saya raih jauh melampaui apa yang bisa diwujudkan oleh kebanyakan orang seprofesi saya.
 
Jika anda mengira bahwa perjalanan karir saya 'mulus-mulus' saja, anda keliru. Karena, saya belum menceritakan pahit getirnya. Semoga bukan merupakan sebuah aib, jika saya mengatakan bahwa selama bekerja beberapa belas tahun itu sudah dua kali saya berhadapan dengan situasi dimana saya 'nyaris dikeluarkan'. Bukan 'nyaris di-PHK', tapi 'nyaris dikeluarkan'. Tahukah anda, mengapa saya 'nyaris dikeluarkan'? Itu adalah dampak dari eksperimen-eksperimen yang saya lakukan. Ya, saya menyebutnya eksperimen. Sebab, semua itu saya lakukan dengan kesadaran sepenuh hati untuk menemukan nilai tambah yang bisa saya berikan kepada perusahaan, dan kepada diri sendiri.
 
Saya tidak menganggapnya sebuah aib karena eksperimen-eksperimen itu tidak melanggar norma. Tidak pula mengabaikan etika. Apalagi mengkhianati integritas diri. Kedua peristiwa itu terjadi karena hati saya sepenuhnya menyadari bahwa saya harus melakukan tindakan yang terbaik bagi perusahaan. Mungkin, landasan itulah pula yang akhirnya 'menyelamatkan' saya dari pemecatan. Sebab, saya percaya bahwa perusahaan, tidak ingin kehilangan karyawan yang bersedia mendedikasikan diri dengan sepenuh hati.
 
Lagipula, jika anda yakin bahwa anda memiliki kualitas diri yang tinggi. Dan anda dengan sepenuh hati melakukan yang terbaik bagi perusahaan; mengapa anda takut dikeluarkan? Bahkan, sekalipun anda benar-benar kehilangan pekerjaan itu; apa yang mesti anda khawatirkan? Sebab, kekhawatiran hanya bisa menghinggapi orang-orang yang tidak yakin akan 2 hal. Yaitu; kualitas dirinya, dan kebenaran tindakannya. Jika anda yakin dengan kedua hal itu, kekhawatiran tidak mungkin mengambil alih diri anda, bukan?
 
Saat memilih untuk berhenti, beberapa teman mengira saya bodoh. Memang, dari dulu saya telah mengambil banyak keputusan yang bodoh. Namun, tak satupun yang saya sesali. Sebab, eksperimen untuk menemukan definisi tentang apa sebenarnya 'pekerjaan idaman' ini memang menuntut saya memasuki lorong-lorong yang kelihatannya bodoh. Namun, jika kita melintasi lorong gelap itu sepenuh hati; mudah-mudahan bisikan nurani bisa membawa kita kepada cahaya. Sehingga kita bisa menemukan jalan keluar diujung sana.
 
Apa definisi anda tentang pekerjaan idaman? Barangkali anda sudah berhasil menemukan sebuah jawaban. Namun, bagi saya pribadi; 'pekerjaan idaman' itu bukanlah sebuah titik akhir. Sebab, ternyata setelah anda berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang anda idamkan, hati nurani anda membisikan definisi lain yang menuntut anda untuk mengejarnya kembali. Saat anda menjadi salesman, misalnya; anda mendefinisikan pekerjaan idaman sebagai supervisor. Saat anda jadi suprvisor, definisi anda berubah menjadi Sales Manager. Begitu seterusnya, sehingga anda tidak betul-betul tahu; dimana letak titik akhir dari definisi 'pekerjaan idaman' itu. Tetapi, setiap kali kita menjalaninya dengan kesungguhan hati dan dedikasi yang tinggi; saya yakin, anda tidak akan pernah tersesat. Sebab, setiap eksperimen yang kita lakukan selalu sarat dengan pelajaran. Dan semakin banyak pelajaran yang kita dapatkan, semakin berkembang pula; definisi kita. Tentang. Pekerjaan
idaman.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
"SS-Pro™ Personality Leadership Strategy" Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
 
Catatan Kaki:
Bekerja bukanlah semata-mata untuk mendapatkan sejumlah imbalan. Melainkan salah satu cara bagi kita untuk mensyukuri anugerah dari Tuhan.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel:  Bagaimana Merekonstruksi Masa Depan Bangsa Ini?

[gudang-ilmu] Artikel: Bagaimana Merekonstruksi Masa Depan Bangsa Ini?

 

Artikel:  Bagaimana Merekonstruksi Masa Depan Bangsa Ini?
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
                 
Kelihatannya tantangan yang dihadapi Sumber Daya Manusia kita semakin mengkhawatirkan saja. Khususnya dalam konteks mempersiapkan generasi masa depan. Bukan saja karena sudah sejak lama kita menengarai kelemahan sekolah dan pemerintah untuk mempersiapkan SDM terampil yang siap bersaing di dunia kerja. Bahkan, akhir-akhir ini situasinya makin mengerikan saja karena entah disadari atau tidak; menorehkan warna buram potret masa depan generasi muda kita. Ironisnya, kedua instansi berwenang itu  seolah tidak begitu memperdulikannya.
 
Pagi itu, saya baru selesai mengisi acara on air di sebuah radio di Jakarta. Sekitar jam 9 pagi saya meninggalkan studio. Dijalan, saya dihentikan oleh lampu merah perempatan. Jadi, saya bisa leluasa melirik kiri-kanan. Lalu, mata saya tertahan oleh kerumunan orang yang sangat banyak dihalaman sebuah pusat perbelanjaan. Agak aneh juga kalau pagi-pagi begini sebuah mall sudah diserbu begitu banyak orang. Apakah mungkin sedang ada diskon besar-besaran?
 
Saya keliru, karena itu bukan kerumunan orang yang hendak rebutan diskon. Melainkan penonton konser musik group band ternama. Saya kagum pada industri musik masa kini. Bahkan mereka bisa melakukan konser sepagi ini. Disisi lain, saya melihat ironi. Karena ternyata penontonnya adalah para remaja yang seharusnya berada diruang-ruang sekolah menggembleng diri. Ada apa ini? Rasa perih seperti mengiris-iris hati. Membayangkan betapa beratnya persaingan yang akan mereka hadapi nanti.  
 
Setelah peristiwa itu, secara tidak sengaja saya melihat tayangan siaran langsung konser musik di sebuah stasiun televisi. Jam sembilan tigapuluh pagi. Lalu kejadian di mall itu terbayang lagi. Sekarang saya melihat benang merahnya, karena ternyata acara seperti itu difasilitasi oleh media televisi. Lalu saya memindahkan chanel tivi. Saya terkejut sekali lagi. Karena ternyata, ada tivi lain yang melakukan siaran langsung serupa. Penonton yang jingkrak-jingkaknya juga sama-sama remaja. Lalu saya memindakan channel tivi, sekali lagi. Dan kali ini, saya seperti terkena alergi. Karena, ada tivi lain juga yang menyiarkan program dengan format yang sama. Sekarang, saya mulai menemukan sebuah link. Yaitu sebuah sistematika yang menghubungkan industri musik dan hiburan, uang, popularitas, serta media massa, dalam mendorong proses migrasi anak dan remaja kita; dari ruang-ruang kelas, menuju ke arena jingkrak-jingkrak di pagi hari.
 
Sungguh, sekarang saya sangat sedih. Mengapa di negara kita hal yang semacam ini dibiarkan terjadi. Tanpa ada yang peduli. Atau secara sungguh-sungguh mengawasi. Disaat bangsa China berada dipuncak gairah untuk menembus benteng-benteng diseluruh penjuru bumi, generasi muda kita dinina bobokan oleh buaian hura-hura secara membabi buta. Lalu, saya bertanya dalam hati; bagaimanakah nasib masa depan sumber daya manusia kita?
 
Jaman ayah saya masih remaja, sangat mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Bukan karena banyaknya lowongan. Namun lebih karena sedikitnya orang berpendidikan. Itu sekitar 40 tahun silam. Jaman saya lulus sekolah, mencari pekerjaan dengan imbalan sesuai dengan harapan sungguh tidak gampang. Itu sekitar 15 tahun yang lalu. Ketika saya memilih untuk berhenti bekerja, dan bertekad untuk mencoba mandiri; saya tahu bahwa banyak karyawan yang berjibaku untuk sekedar mempertahankan pekerjaan mereka. Itu baru dua belas bulan ditambah 3 minggu yang lalu. Biang keladi utamanya adalah; ketatnya persaingan bisnis, suramnya dunia usaha, dan berjubelnya pengangguran.
 
Tidak bisa dibayangkan betapa semakin ketatnya mencari pekerjaan lima atau sepuluh tahun yang akan datang. Apalagi kita tahu bahwa sebentar lagi, persaingan tidak hanya terjadi melawan bangsa sendiri. Melainkan dengan sumber daya manusia asing yang semakin banyak berdatangan kesini. Menyadari hal ini, saya merasa semakin perih dihati. Membayangkan anak-anak yang dibujuk untuk berjingkrak disaat seharusnya mereka berlatih mengasah otak.
 
Mungkin saya sudah terlampau kuno. Sehingga mudah kaget melihat orang berpesta. Tapi tidak juga. Karena, mereka yang pernah melihat saya dilantai dansa tentu tahu bahwa; jika saya sudah berdansa, saya sering lupa pada usia. Tetapi, saya tidak melakukannya dipagi hari dimana seharusnya saya bekerja. Sehingga, saya percaya bahwa merayu anak-anak sekolah dengan acara-acara semacam itu adalah kekeliruan besar. Entah atas nama eskpresi bermusik. Kebebasan siaran terlevisi. Ataupun kerja keras para produser dan event organiser untuk meningkatkan pendapatan. Jika kita lebih mementingkan penghasilan dan persaingan bisnis dengan mengorbankan masa depan generasi muda kita; bagaimana kita bisa merekonstruksi masa depan bangsa ini?
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
"SS-Pro™ Personality Leadership Strategy" Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
 
Catatan Kaki:
Selamat pagi Pak Menteri Pendidikan RI. Selamat pagi para produser televisi. Selamat pagi para pemusik. Selamat pagi para pendidik. Apakah kita masih peduli?
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Bergabunglah dalam Keanggotaan INDOLaw Member Club Corporate

[gudang-ilmu] Bergabunglah dalam Keanggotaan INDOLaw Member Club Corporate

 

Dear rekan Gudang Ilmu

Sekilas Info

Ilmu Hukum merupakan suatu disiplin ilmu yang senantiasa berkembang
seiring dengan tuntutan perkembangan zaman dan masyarakat. Hal ini
menuntut kesiapan praktisi-praktisi hukum ataupun mereka yang profesinya
bersentuhan dengan dunia hukum untuk selalu meng-upgrade pemahaman hukum
mereka.

Sektor pendidikan formal (perguruan tinggi hukum) yang ada sekarang ini
belum mampu memenuhi kebutuhan para professional dan kalangan dunia
usaha untuk mendapatkan practical knowledge yang dibutuhkan karena
perguruan tinggi lebih menitikberatkan pada pemberian teori hukum
dibandingkan dengan bagaimana mengaplikasikannya dalam praktek nyata. Di
sini tercipta gap antara kebutuhan praktis dengan sumber daya manusia
yang ada.

Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu solusi yang bisa diterapkan
adalah dengan meng-up grade pengetahuan hukum para professional dan
kalangan dunia usaha melalui pelatihan hukum. Pelatihan hukum yang
memang dirancang untuk bisa mempertemukan antara kebutuhan praktis
dengan teori hukum yang ada.

http://tinyurl.com/pelatihan-gratis

INDOLaw Legal Training Center didirikan untuk menjembatani kebutuhan
tersebut.

Tentang INDOLaw

INDOLaw Legal Training Center didirikan di Jakarta pada tanggal 3
Desember 2007. Sejak berdiri, INDOLaw LTC telah menyelenggarakan
berbagai public training dan inhouse training. Klien kami meliputi
instansi pemerintah, law firm dan perusahaan swasta pada umumnya. Para
pengajar atau instruktur dalam setiap kursus, pelatihan, seminar dan
workshop yang kami selenggarakan tidak hanya berasal dari kalangan pakar
atau akademisi dari berbagai perguruan tinggi namun juga para praktisi
yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Hal ini sejalan dengan
misi kami untuk memberikan best practices di lapangan hukum terkait.

Dapatkan diskon 15% - 30% untuk setiap karyawan yang Anda daftarkan
dalam event yang kami selenggarakan. Bergabunglah dalam keanggotaan
INDOLaw Member Club Corporate sekarang juga!

Sign Up Now !!!

http://tinyurl.com/pelatihan-gratis

Terimakasih
Arif

__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] File - Salam Kenal dari Owner Gudang Ilmu

[gudang-ilmu] File - Salam Kenal dari Owner Gudang Ilmu

 


From : Mufli (Moderator Gudang-Ilmu)

Hello Kawan,

Terima kasih telah bergabung di milinglist GUDANG-ILMU
yang saya kelola. Melalui milinglist ini saya persembahkan
untuk anda semua berbagi ilmu untuk pemberdayaan bersama.
Saya undang anda berpartisi aktif, dengan mengirimkan
artikel, komentar, tips yang bermanfaat, serta jangan lupa
tetap mematuhi aturan main yang saya jelaskan di bagian
depan halaman description milinglist Gudang-Ilmu:
http://groups.yahoo.com/group/gudang-ilmu

Untuk selalu mendapatkan informasi terbaru dari saya langsung
ke email Anda, silahkan set EMAIL DELIVERY anda sebagai INDIVIDUAL,
atau setidaknya SPECIAL NOTICE.

Oya, salam kenal lebih dekat :)
Saya Mufli, tinggal di Jalan Merak 6/44 Rewwin, Sidoarjo
Indonesia. Saya banyak mengelola situs online, yg umumnya
merupakan support system untuk bisnis, training dan publikasi.

Thank you rekans :)

Best Regards

Mufli
Moderator, Gudang-Ilmu

Bila Anda ingin mengundang teman untuk join milinglist ini,
Silahkan copy undangan berikut ini, silahkan ganti informasi
tentang Anda di bagian akhir (Salam), lalu kirimkan undangan
kepada kawan-kawan Anda.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Subject: Undangan Join Gudang-Ilmu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hi kawan,

Ilmu bukanlah yg nomor satu,
bahkan percuma tanpa dibawa dalam tindakan.
Dengan ilmu dan hasrat yang menggebu,
banyak orang berjaya dan bermakna untuk sekitarnya.
Ilmu tentang bisnis internet, cara membangun team,
security online, forex, adsense, network marketing,
business broker, franchising, autosurf, serta juga
home based business, affiliate program, reseller,
dan sebagainya dengan cemerlang dapat ANDA dipaparkan
di forum ini, saya undang anda para pakar dan
praktisioner yang komptens.

JOIN US NOW, Semoga hanya yang terbaik buat Anda !

Cara bergabung adalah dengan mengirimkan email kosong
alamat ini:

gudang-ilmu-subscribe@yahoogroups.com

Atau silahkan berkunjung ke sini:

http://groups.yahoo.com/group/gudang-ilmu

Salam sukses paling sukses buat Anda.

Thanks Again.



__._,_.___
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] File - Indonesia Online Ribuan anak bangsa ada di sini

[gudang-ilmu] File - Indonesia Online Ribuan anak bangsa ada di sini

 


Indonesia Online, Ribuan anak bangsa ada di sini

Media komunikasi online anak bangsa baik di Indonesia maupun di manca negera, dimanapun Anda berada. Silahkan ngobrol di sini, bebas dan tetap sopan tentunya. Selalu Posting dengan LENGKAP sebutkan DENGAN JELAS identitas anda (Nama, web/blog, boleh HP) dalam setiap bagian akhir posting. Dilarang: beriklan langsung kecuali di bagian footer email anda, maksimum 3 baris. Tidak diperkenankan: posting yang vulgar, argumentatif, sara, menyinggung privacy member lain, atau posting yang berulang-ulang, atau yang bertendensi iklan berlebihan. Semoga Milinglist ini dapat membuat kita bersama semakin berdaya.

Join us now: http://groups.yahoo.com/group/indonesia-online

Best regards
Indonesia-Online Moderator

__._,_.___
.

__,_._,___

Blogger news