Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Arsip Blog

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel: Kekuatan Yang Mengakar

 

Artikel:
Kekuatan Yang Mengakar
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
                                                                                              
Kekuatan. Itu adalah kata
yang memiliki beribu makna. Kata itu juga yang menjadi kejaran dan dambaan
setiap orang baik dalam konteks pribadi, kelompok, berbangsa, bahkan sejumlah
bangsa-bangsa yang berserikat. Tanpa kekuatan, tidak ada kemampuan. Tanpa
kemampuan, tidak ada yang bisa kita lakukan. Tanpa sesuatu yang bisa kita
lakukan, maka kita tidak ubahnya seperti jenazah. Mengapa? Karena kehidupan
kita tercermin dari kekuatan yang kita miliki. 'Power-off'. Begitulah kita
menyebut semua hal yang tidak lagi memiliki kekuatan yang cukup untuk menjalani
hidup. Persoalan kita sekarang bukanlah sudah 'off'-nya power itu, karena saat
ini pun kan kita masih hidup. Tetapi, bagaimana memiliki kekuatan yang tidak
pernah meredup. Dengan kata lain, kekuatan yang mengakar didalam diri kita.
 
Dihalaman rumah kami terdapat
cukup banyak tanaman. Selama bertahun-tahun semua tanaman memberi kami inspirasi melalui beragam isyaratnya lewat akar. Mengajari kami tentang
makna kekuatan yang mengakar. Saya tidak pernah henti mengagumi kekuatan
mereka. Seolah tiada henti-hentinya menyemangati kami. Tanpa disadari, selain
sosoknya yang memperindah halaman kami, tanaman-tanaman itu juga memberi kekuatan
kepada saya untuk menjalani hidup yang tidak selamanya mudah. Bagi Anda yang
tertarik menemani saya belajar mendalami kekuatan yang diajarkan sang akar,
saya ajak memulainya dengan mahami 5 prinsip Natural Intellligence sebagai berikut:
 
1.      Kekuatan akar prasyarat kehidupan. Adenium terbesar di rumah
kami tingginya sudah sekitar 1,5 meter. Butuh waktu belasan tahun untuk tumbuh
hingga sebesar itu. Saat itu, kami melihat daunnya banyak yang menguning, lalu
berguguran. Kami 'nyaris' panik karena tidak menemukan cara untuk
menyembuhkannya. Benar saja, tak lama kemudian dia pun mati.  Pura-pura jadi dokter ahli forensik saya melakukan
otopsi, hingga akhirnya menemukan bahwa penyebab kematiannya adalah; seluruh
akarnya membusuk. Oh, saya tertegun. Begitulah rupanya kekuatan akar. Tanpa
akar kita tidak memiliki hidup. Bagi kita, akar adalah motivasi  untuk terus hidup. Bukan sekedar hidup, tetapi
dalam 'hidup yang penuh makna'. Tanpa motivasi itu, kita akan biarkan saja
hidup kita terombang-ambing tanpa arah. Akar juga adalah dorongan untuk
berprestasi. Tanpa dorongan itu, kita sekedar melakukan alakadarnya saja.  Akar adalah kemauan untuk tampil menjadi yang
terbaik. Tanpa kemauan itu, kita hanya pasrah saja pada apapun yang kita
dapatkan. Lantas, apa bedanya kita dengan zombie? Hanya dengan kekuatan yang
mengakar itu saja kita bisa menjadi pribadi yang penuh gairah, kompetitif, dan motivasi tinggi.
 
2.      Kekuatan akar menopang pertumbuhan. Saya tidak tahu namanya
tanaman apa. Tetapi, dia tumbuh merambat seperti sedang memanjat dinding
tembok. Daunnya berbentuk hati. Di habitat aslinya dia membelit pohon raksasa
lalu naik hingga ke puncak tertinggi untuk meraih cahaya matahari.  Dihalaman belakang rumah kami ada tanaman
serupa itu. Hebat, tananam berbatang lunak kok bisa tumbuh setinggi itu. Tapi
itu bukan keajaiban diluar nalar. Karena dia merambat dengan melekatkan
akarnya. Dengan akar itu kemudian dia merambat naik. Persis seperti karir kita.
Harus ada kekuatan yang mengakar agar kita bisa merambat menaiki tangga karir
kita. Akualnya, harus ada kemampuan yang layak dijadikan pegangan untuk
menanjak naik. Jika kita tidak memiliki kemampuan itu, memaksa naik juga akan
kembali terpuruk cepat atau lambat. Setiap kali tumbuh memanjang, tanaman itu
mengeluarkan akar yang baru dipucuknya, lalu menempel lagi di pohon inangnya. Setiap
kali kita menanjak naik, kita perlu menguasai kemampuan dan keterampilan baru
yang akan menjadi akar baru untuk naik lebih tinggi lagi. Dengan begitu maka bertambah
besarlah kapasitas diri kita. Sehingga bertambah besar jugalah peluang kita
untuk naik ke level yang lebih tinggi. Mengapa? Karena seperti akar rambat yang
menunjang pertumbuhan tanaman itu, kapasitas diri kita yang terus diasah akan
menjadi kekauatan yang menopang pertumbuhan karir kita.
 
3.      Kekuatan akar menumbuhkan tunas baru.Salah satu tanaman
hias yang dirawat istri saya adalah sisik naga. Batangnya tidak bertulang, dan
daunnya kecil-kecil berbentuk seperti sisik. Dalam pertumbuhannya yang sehat
dia berbatang gemuk memenuhi pot dengan semua daun tebal dan mengkilap. Ketika
kami cukup lama pergi, pohon itu tidak dirawat dengan baik hingga akhirnya
mati. Semua batang dan daunnya mengering lalu tercerabut dari akarnya. Karena
masih bagus, kami tidak membongkar tanah dan pupuk dalam pot itu, melainkan
langsung menanaminya dengan biji-bijian. Tidak disangka, beberapa minggu
kemudian muncul tunas sisik naga lagi, seolah dia bangkit dari kuburnya. Dalam
hidup, kadang kita memasuki periode yang sedemikian sulitnya. Bisnis kita
bangkrut. Usaha kita gagal. Karir kita tidak kunjung berkembang. Semua yang
kita lakukan tidak memberikan hasil. Gemetar sekujur tubuh kita bahkan untuk
sekedar membayangkan bulan depan akan makan apa? Teriris hati kita memikirkan
semua kengerian yang menghantui. Kadang, kita sampai sedemikian terpuruknya
sehingga kita seolah 'menghilang' dari permukaan bumi. Saya. Benar-benar
mengalami masa-masa seperti itu. Namun Tuhan tak pernah henti menyemangati.
Lewat sisik naga itu Dia mengajarkan bahwa selama akarmu masih hidup, akan
selalu ada tunas yang bisa tumbuh kembali.
 
4.      Kekuatan akar membutuhkan tempat yang besar. Ada sejenis
tanaman dari bangsa talas-talasan yang kami miliki. Ini bukan talas air,
sehingga dapat bertahan hidup didarat. Tingginya sudah lebih dari satu meter. Bonggolnya  yang sangat besar dengan akar-akaranya yang
hampir seukuran jari kelingking. Kemarin sore, kami mendapatinya sudah tumbang.
Kami menegakkannya kembali, namun dia tumbang lagi. Rupanya, pot super besar
itu sudah tidak lagi bisa menahan bobotnya. Kami sadar, jika pohon itu
membutuhkan tempat yang lebih besar. Maka kami memutuskan untuk menanamnya
langsung di tanah. Ketika kita sudah memiliki kekuatan yang sangat besar.
Kemampuan yang sangat tinggi. Keterampilan yang sangat mumpuni. Kita tidak
berselera lagi untuk bermain dilahan yang kecil. Maka dengan logika terbalik,
kita menjadi tahu bahwa jika ingin menjadi pribadi yang besar; kita harus
memiliki akar yang kuat dan besar. Di kantor, banyak orang yang lebih suka memainkan
'peran' kecil, padahal kapasitas dirinya besar. Kasihan jiwanya yang besar
akhirnya harus mengerut jadi kerdil karena tidak diberi tempat yang cukup besar
untuk berkembang secara leluasa. Orang seperti itu, laksana talas dengan pot
kekecilan dihalaman rumah kami; dia akan tumbang. Maka carilah peran yang
besar, karena itulah yang paling cocok untuk melatih kapasitas diri Anda yang besar. Jika perlu, carilah mentor yang tepat untuk mambantu Anda.
 
5.      Akar terkuat adalah iman. Kaum muslim menahan lapar dan
dahaga, sambil mengendalikan nafsu satu bulan penuh selama Ramadhan. Bagaimana
mereka bisa sekuat itu? Iman. Setiap orang baik gigih melakukan
kebaikan-kebaikan meski dicemooh orang orang lain. Mengapa? Iman. Mengapa ada orang
yang terus berusaha agar terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak patut?
Iman. Mengapa pula seseorang tidak tergoda ikut-ikutan menggerogoti keuangan
perusahaan, meski sudah menjadi budaya ditempat kerjanya? Iman. Mengapa ada
orang yang tidak ikut bekerja malas-malasan meski mereka yang malas digaji sama
dengan yang rajin? Iman. Mengapa seseorang bekerja bersungguh-sungguh meskipun
atasannya tidak selamanya mengawasi dirinya? Iman. Mengapa begitu banyak orang
yang percaya meski tidak melihat? Iman. Adakah yang lebih kuat dan lebih besar
pengaruhnya kepada kehidupan seorang manusia selain iman? Tidak ada. Hanya iman
yang bisa menjadikan kita pribadi yang memiliki kekuatan yang mengakar. Karena
iman adalah akar terkuat dan terbesar. Baik dalam kehidupan spiritual kita.
Maupun dalam kehidupan kerja kita.
 
Kita
sering keliru mengira bahwa keimanan tidak ada kaitannya dengan hal-hal diluar
ruang peribadatan. Padahal, iman adalah akar yang menguatkan seluruh sendiri
kekuatan dalam hidup kita. Cobalah buang jauh-jauh iman Anda, maka hidup Anda
akan gamang. Mungkin Anda akan mempertanyakan benarkan ada itu yang namanya
Tuhan? Tapi, logika dan nurani Anda mengatakan; jika bukan Tuhan, siapa yang
menjaga seluruh bintang dan benda langit beredar hingga sedemikian harmonisnya.
Jika bukan Tuhan, siapa yang menjaga jantung kita tetap berdegup? Tanpa iman,
mungkin Anda menghasilkan banyak uang. Tetapi, Anda akan terus didera untuk
mempertanyakan; untuk apa semua ini, jika setelah mati hanya akan menjadi tanah?
Tidak. Kita tidak sama dengan semua tanaman yang sudah mati di halaman rumah
kami. Mereka mati membusuk dan menyatu dengan tanah. Kita? Setelah mati, ada
jiwa yang terbang ke langit tinggi. Lalu menghadap sang pencipta untuk mempertanggungjawabkan
semua keburukan yang kita lakukan. Atau, menerima hadiah atas setiap kebaikan
yang sudah kita amalkan. Itulah harta karun yang tersimpan dalam iman.
 
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman - 25 Agustus 2011
Penulis buku "Tuhan Terimalah
Taubatku"
2 HOURS AT YOUR BUDGET™ Since 17 August 2011
http://www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Tanpa
iman, seorang manusia hanya bisa hidup seperti tanaman yang tidak memiliki
akar. Dia tidak memiliki kekuatan untuk hidup, kemudian tumbang.
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda
nilai bermanfaat bagi yang lain. Tapi tolong, jangan diperjualbelikan ya.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul [gudang-ilmu] Artikel: Kekuatan Yang Mengakar. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://tempat-belajar-bisnis-online.blogspot.com/2011/08/gudang-ilmu-artikel-kekuatan-yang.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Andriansyah - Wednesday, August 24, 2011

Belum ada komentar untuk "[gudang-ilmu] Artikel: Kekuatan Yang Mengakar"

Post a Comment

Blogger news