Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel: Complain Handling – Belajar Dari Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia

[gudang-ilmu] Artikel: Complain Handling – Belajar Dari Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia

 

Artikel: Complain Handling – Belajar Dari Kasus PT. Telekomunikasi Indonesia
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
"Mendengarkan suara pelanggan," demikian yang sering dinasihatkan oleh para ahli service excellence. Dari suara pelanggan itu kita bisa tahu apakah pelayanan kita sudah baik atau belum. Kemudian kita bisa mengambil tindakan yang relevan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Masalahnya, telinga kita hanya nyaman mendengar pujian. Sedangkan kepada kritikan, rasanya telinga ini agak alergi; hingga enggan untuk mendengarkan. Meskipun secara konsepsi kita percaya bahwa suara pelanggan memang selayaknya didengarkan, namun dalam praktek sehari-hari kita sering antipati kepada pelanggan yang menyampaikan keluhan. Jika demikian, apakah sesungguhnya kita ini bersungguh-sungguh bersedia memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan?
 
Diantara sekian banyak contoh buruk pelayanan kepada pelanggan yang pernah saya cermati khususnya di dunia bisnis telco, saya mencatatkan sebuah contoh baik yang layak diteladani. Saya menuangkan pandangan ini setelah mengalami berbagai peristiwa menarik sehubungan dengan perilaku provider telco baik PSTN maupun selular.  Saya juga berharap artikel ini bisa menjadi penyeimbang positif terhadap artikel saya sebelumnya tentang betapa buruknya perilaku bisnis telco dan content provider di negeri kita, serta betapa tidak berdayanya pemerintah sebagai regulator bisnis ini.
 
Beberapa waktu lalu saya berencana untuk menghentikan langganan salah satu sambungan telepon rumah saya dari Telkom. Alasan saya; tagihan telepon kami dalam beberapa bulan terakhir membengkak dengan cara yang aneh. Ketika tiba di kantor Telkom itulah kemudian saya tahu apa penyebab pembengkakan tagihan itu. Ternyata, Telkom meningkatkan beban biaya bulanan (abonemen) tagihan telepon saya karena adanya program 'nilai tambah'. Petugas CSO bersikukuh bahwa program itu memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Petugas Telkom juga mengatakan kepada saya bahwa sebagai pelanggan saya 'sudah menyetujui' pengenaan tarip abonenem khusus itu.
 
Saya melihat tiga kejanggalan disini. Pertama, nilai tambah yang digembar-gemborkan oleh CSO Telkom itu tidak dikomunikasikan kepada pelanggannya, sehingga pelanggan tidak benar-benar menggunakan nilai tambah itu. Kedua, sekalipun pelanggan tidak menggunakan fasilitas yang 'katanya' memiliki nilai tambah itu, namun mereka tetap dikenakan tambahan beban biaya bulanan yang luar biasa persentasenya jika dibandingkan dengan abonemen normal. Kejanggalan ketiga, adalah sebuah kejanggalan yang sangat parah, yaitu; terjadinya pemalsuan data seolah-olah pelanggan telah memberikan persetujuan kepada pihak Telkom untuk mengikuti program 'nilai tambah' itu. Sekarang saya mengerti, mengapa tagihan kedua saluran telepon di rumah saya melebihi rata-rata tagihan selama ini.
 
Apa yang saya minta kepada CSO Telkom waktu itu sederhana sekali; tunjukkan bukti bahwa saya telah memberikan ijin kepada mereka. Karena petugas itu tidak bisa menunjukkan bukti persetujuan dari saya yang di klaimnya sudah mereka dapatkan itu, maka saya meminta uang saya yang sudah terlanjur di ambil tanpa ijin dikembalikan. Merasa ini diluar wewenangnya, petugas CSO mempersilakan saya untuk menemui kepala kantornya. Maka saya pun menghadap beliau.
 
Dari sang atasan itulah kemudian saya memahami bahwa sejak tahun lalu Telkom memang sedang melakukan diversivikasi layanan. Mereka menyebutnya sebagai pelayanan yang memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Produknya memiliki berbagai macam tingkatan, yang masing-masing berkorelasi dengan besarnya abonemen bulanan yang dibebankan kepada pelanggan. Jika tarip abonemen normal hanya sekitar 30 ribuan, maka tarip 'program nilai tambah' itu beragam menjadi sekitar 60 ribuan, 125 ribuan dan sebagainya. Bayangkan saja, salah satu sambungan telepon saya yang biasanya membayar abonemen 35 ribuan tiba-tiba saja ditagihkan sebesar 125 ribuan. Artinya, hampir 400% dari tarip abonemen normal. Lebih mencengangkan lagi karena ternyata Telkom sudah menerapkan tarip itu sejak 7 bulan tanpa memberi tahu saya dan tentu saja tanpa adanya konfirmasi dari saya sebagai pelanggan untuk mengikuti program 'nilai tambah' itu. Saat itu pula saya mengajukan dua permintaan
kepada sang atasan di kantor Telkom; pertama, kembalikan uang saya, dan kedua, membenahi cara mereka dalam mendapatkan 'persetujuan' pelanggan.
 
Sang atasan menjelaskan kepada saya bahwa Telkom menunjuk pihak ke-3 untuk memasarkan produk 'nilai tambah' itu. Namun, menurut hemat saya; Telkom tidak bisa berlepas tangan terhadap kecurangan yang dilakukan oleh mitra kerjanya. Pelanggan, tidak berurusan dengan 'pihak ke-3 itu'. Maka, akhirnya saya mendapatkan kesanggupan pengembalian dana. Sayangnya, beliau menyatakan bahwa sesuai dengan SOP yang ada, Telkom hanya akan memberikan pengembalian uang saya 3 bulan terakhir. Saya mengajukan keberatan karena uang saya telah diambil secara sewenang-wenang selama 7 bulan. Maka kemudian, sang atasan meminta waktu untuk 'mengurusnya' kepada atasan yang lebih tinggi. Beliau berjanji untuk menghubungi saya dalam 2-3 hari kemudian.
 
Dua hari kemudian, sang atasan menelepon saya. Ini adalah tindakan yang mengundang respek pelanggan. Beliau benar-benar memegang janjinya. Ada cukup banyak janji yang pernah saya dapatkan dari penyedia jasa lain; namun ada banyak yang sekedar janji-janji kosong belaka. Bahkan, ada juga representatif perusahaan yang ngotot dan malah menghardik pelanggannya ketika mereka menyampaikan keluhan. Manager Telkom ini sudah menunjukkan komitmen pelayanannya yang sangat tinggi. Dan saya sangat menghargainya.  Dalam teleponnya, beliau mengatakan;"saya sudah berusaha memohon kebijaksanaan atasan saya, dan Bapak akan mendapatkan penggantian 6 bulan terakhir,"
 
"Lho, tanggung amat Pak? Kenapa tidak sekalian 7 bulan seperti kenyataan yang ada di lapangan?" saya kembali mengajukan keberatan.
"Itu sudah policy kami Pak, bahkan sekarang Bapak mendapatkan 6 bulan padahal aturan perusahaan hanya membolehkan mengembalikan uang pelanggan dalam 3 bulan terakhir," begitu beliau berkilah.
 
Cukup lama saya meyakinkan beliau bahwa jika ingin menyelamatkan perusahaannya, maka beliau harus berani melakukan cara yang benar menurut kaidah dan etika bisnis, bukan menurut nafsu pengusaha untuk mengeruk keuntungan. Apalagi di zaman bisnis telco yang semerawut seperti saat ini seolah-olah para pengusaha bisa secara leluasa mengeruk pulsa pelanggannya secara semena-mena. Meskipun indikasi penyalahgunaan itu sudah sedemikian gamblangnya dihadapan kita, namun tidak tampak adanya upaya nyata untuk menatanya. Saya menghimbau kepada beliau agar Telkom tidak ikut-ikutan seperti itu, sebab meskipun sudah go-public, Telkom tetaplah BUMN milik rakyat Indonesia. Maka sepantasnyalah Telkom mempelopori bisnis telco yang beretika, dan melindungi serta menghargai hak-hak pelanggannya yang rakyat Indonesia sekaligus pemilik sesungguhnya dari BUMN itu. Kira-kira seminggu kemudian, beliau kembali menelepon saya. Dan beliau mengatakan bahwa Telkom mengabulkan
permintaan saya untuk mengembalikan semua uang saya.
 
Menurut pendapat Anda, apa yang mungkin terjadi jika Telkom tidak memiliki seorang karyawan hebat seperti yang baru saja saya ceritakan? Mengalami kerugian karena saya memutuskan sambungan telepon di rumah saya? Tentu tidak. Karena nilai saya terlampau kecil untuk menimbulkan dampak yang bermakna kepada penghasilan perusahaan. Lantas apa? Saya kira, yang paling penting adalah; hilangnya kesempatan bagi Telkom untuk menyadari bahwa ada penyalahgunaan kemitraan yang dibangunnya dengan pihak ke-3. Karena projek itu masih baru, masih belum banyak pelanggan yang menyadarinya, sehingga boleh jadi 'bisnis' di permukaan terlihat baik-baik saja. Tetapi, jika itu dibiarkan, bukan mustahil jika praktek-praktek tidak etik itu akan berubah menjadi bom waktu yang semakin lama semakin membahayakan perusahaan.
 
Menurut hemat saya, Telkom beruntung mempekerjakan karyawan yang telah dengan tulus dan gigihnya melayani saya seperti beliau. Orang ini memang bukan karyawan biasa, mengingat kedudukannya yang cukup tinggi di kantor itu. Namun, hal ini menunjukkan bahwa Telkom memiliki modal dasar yang kuat untuk membangun bisnis yang beretika dan berorientasi kepada pelayanan kepada pelanggan yang baik. Secara pribadi, saya berharap agar Telkom bisa membangun kemampuan serupa di seluruh jajaran petugas pelayanan kepada pelanggannya. Bukan hanya di level pemimpin, melainkan juga di level front-liners yang sehari-harinya langsung berhubungan dengan pelanggan. Dengan demikian, Telkom bisa menjadikan semangat melayani itu sebagai bagian dari identitas perusahaan. Dan sebagai pelanggan, saya juga bisa berharap agar Telkom mampu menjadi model bagi provider bisnis telco lainnya untuk menerapkan etika dan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan; bukan hanya memenuhi target
pendapatan perusahaan belaka.
 
Memangnya ada apa dengan bisnis telco kita? Hmmh, sayang sekali. Kita masih belum menyadari apa yang sedang terjadi, padahal keluhan pelanggan semakin marak terjadi. Tetapi, apakah benar itu terjadi? Tidak ada gunanya berdebat soal fakta yang nyata ada ditengah-tengah kita. Tetapi saya percaya bahwa provider telepon di negeri kita ingin agar bisnisnya lestari dan berdigniti. Dan dari case yang saya alami di Telkom ini, saya percaya jika Telkom bisa menjadi pionir untuk menunjukkan cara melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya. Setidak-tidaknya, saya melihat bibit unggul yang dimiliki oleh Telkom melalui seseorang yang telah melayani saya beberapa waktu lalu. Dan saya percaya jika karyawan yang satu ini benar-benar merupakan asset berharga bagi Telkom. Saya berdoa agar dimasa depan beliau bisa menduduki posisi kunci yang dapat membawa Telkom dan bisnis telco di Indonesia bergerak kearah yang lebih baik lagi.
 
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence Contemplator
www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Ketika kita menyadari bahwa melayani pelanggan itu pada hakekatnya juga melayani hamba Tuhan, maka kita tidak akan berani memperlakukannya hanya sekedar untuk mencari keuntungan.

--------------------------------
Buku-buku terbaru Dadang Kadarusman sudah tersedia di toko buku atau bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel: Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan

[gudang-ilmu] Artikel: Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan

 


Artikel: Cinta Yang Hangat Dan Blackberry Yang Kedinginan
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Di awal tahun 2011 istri saya menemani ibunya melakukan perjalanan ke luar negeri karena beliau membutuhkan perawatan khusus sehubungan dengan kondisi kesehatannya. Supaya semua skedul bisa ditepati, maka istri saya mengaktifkan alarm jam bangun pagi pada blackberry. Alhamdulillah, semua proses itu berjalan dengan baik hingga mereka kembali ke tanah air.   
 
Istri saya pun kembali tiba di rumah kami. Tepat disaat suasana hening di malam yang senyap lagi sunyi. Saya tertidur dengan sangat pulas sekali. Namun, ketika jiwa saya tenggelam dalam buaian lembut mimpi-mimpi indah, secara mengejutkan saya mendengar bunyi gemerincing yang memekakan telinga. Anda tahu kira-kira bunyi apa itu? Anda benar. Itu adalah bunyi alarm yang dipasang oleh istri saya sewaktu berada di luar negeri. Padahal hari itu, saya sangat lelah sekali dan saya sungguh sangat mendambakan saat-saat istirahat yang berkualitas tinggi. Tetapi apa daya, kualitas tidur saya terganggu juga. Rupanya istri saya lupa untuk menonaktifkan kembali alarm yang dipakainya di luar negeri, sedangkan perbedaan waktu menyebabkan alarm itu berbunyi terlalu dini. Mau bagaimana lagi? Ya sudahlah, saya pikir. Istri saya sebentar lagi juga akan terbangun untuk mematikan alarm itu. Tetapi, seseorang yang sangat saya harapkan untuk mematikannya ternyata sama sekali
tidak terganggu oleh bunyi alarm yang melengking-melengking itu. Dia terus saja asyik dengan 'lengkingan-lengkingan' lain yang menandai betapa pulas dan nikmatnya beristirahat setelah selama berhari-hari sebelumnya harus pontang-panting sendirian melayani ibunya di negeri orang.
 
Bunyi alarm itu semakin memekakan telinga. Tetapi sang empunya blackberry tidak juga menyadari. Sedangkan suaminya ini tidak menggunakan blackberry sehingga dia tidak tahu bagaimana menenangkan benda aneh itu. Bagi saya fitur-fitur pada blackberry itu tidak ramah kepada penggunanya, sehingga sangat sulit mencari satu fitur dari entah berapa banyak fitur yang dimilikinya. Saya pencet ini dan itu tetapi tidak ada satu pun menu atau symbol yang menandakan saya bisa mematikan alarm itu. Saya terus menekan-nekan apa saja yang bisa ditekan, yang penting bisa menghentikan bunyi deringnya yang semakin menyebalkan. Akhirnya bunyi alarm itu terhenti. Apa yang saya pencet tadi? Ah, lupakan saja. Terimakasih Tuhan, Engkau telah memberi saya kedamaian. Oh, leganya.
 
Saya meletakkan blackberry itu ditempatnya seperti semula. Lalu merebahkan badan di pembaringan. Seolah tak lagi memiliki energy, kelopak mata saya langsung menutup tepat ketika kepala saya menyentuh bantal yang empuk. Dan saya pun memasuki dunia penuh mimpi yang indah. Namun tepat disaat telapak kaki saya hendak menjejak di negeri mimpi, tiba-tiba saja alarm itu berbunyi lagi!
 
Kali ini saya sudah benar-benar kehabisan kesabaran sehingga saya langsung bangun dari tempat tidur lalu meraih blackberry yang menyebalkan itu kemudian bersiap-siap untuk segera membantingnya. Namun, tiba-tiba saja wajah istri saya berkelebat memenuhi relung pikiran saya. Terbayang oleh saya ketika dia tersenyum indah. Bukan kepada saya, tapi kepada balackberrynya. Duh, betapa buruknya nasib saya. Bukan sekedar blackberry itu sudah mengganggu tidur saya, tapi tiba-tiba saja saya menyadari betapa selama ini benda itu sudah merebut senyum terindah istri saya yang sebelumnya diberikannya hanya kepada saya. Tiba-tiba saja saya menyadari bahwa dihadapan blackberry itu istri saya bisa tertawa terbahak-bahak padahal dulu tawa itu adalah ekspresi paling indah setiap kali saya melontarkan lelucon-lelucon kepadanya. Sekarang blackberry itu lebih sering melawak untuknya. Apa lagi disaat pekerjaan saya sedang padat-padatnya. Harus jujur saya akui bahwa kemampuan
saya dalam melucu juga sudah kurang menarik perhatiannya, karena selain sering dikalahkan oleh kesibukan saya sendiri, istri saya juga sudah tahu hampir semua lelucon yang saya miliki.
 
Terbayang lagi oleh saya betapa tangan halus lembut istri saya yang jauh lebih sering membelai blackberry itu dari pada mengelus-elus diri saya, oh….. Semakin besar lagi kebencian saya kepada blackberry itu. Lalu didalam pikiran saya muncul lebih banyak hal lagi yang menyebalkan dari blackberry itu sehingga saya memiliki semua alasan yang valid untuk segera membantingnya. Sampai berkeping-keping. 
 
Namun sebelum semuanya itu terjadi, wajah istri saya berkelebat. Saya bisa membayangkan betapa sedihnya dia. Dan saya bisa membayangkan betapa bahagianya dia ketika menatap pesan-pesan jenaka yang menghibur di layar monitornya. Saya membenci blackberry itu. Tetapi saya tidak ingin membuat orang yang saya cintai bersedih hati.  Setelah pertarungan pikiran dan perasaan itu, saya perlahan-lahan menurunkan tangan saya yang sedari tadi sudah bersiap-siap untuk membanting blackberry itu. Dini hari itu, saya tersadar kembali bahwa memang cinta itu memiliki pengaruh yang sedemikian hebatnya kepada jiwa kita. Cintalah yang menjadikan hati kita lembut. Cintalah yang menjadikan hati kita kuat. Cintalah yang menjadikan semangat kita melambung tinggi. Dan cintalah yang bisa mendorong kita untuk melakukan hal terbaik dalam hidup kita.
 
Saya menoleh ke arah istri saya yang sedang tertidur pulas. Wajahnya yang teduh memancarkan kedamaian. Oh, beruntung saya tidak jadi merusak benda kesayangannya. Saya mendekatinya. Lalu mengecup keningnya sambil berbisik 'I Love You'.
 
Saya memandang blackberry itu. Memikirkan apa yang harus saya lakukan untuk menghentikan bunyinya. Akhirnya saya memutuskan untuk meletakkannya di luar kamar. Namun, suaranya yang melengking tinggi itu tidak juga menjauh dari telinga saya. Kemudian, saya meletakkannya di dalan freezer lemari es di dapur kami. Sejak saat itu, tidak ada lagi bunyi alarmnya. Sejak saat itu saya mengetahui bahwa cara paling efektif untuk membungkam blackberry adalah memasukkannya ke dalam freezer!
 
Tetapi kewarasan akal saya mengingatkan jika blackberry itu bisa rusak. Walah, terbayang betapa sedihnya istri tercinta saya besok pagi. Lalu saya melompat berlari ke freezer itu lagi dan segera mengeluarkan blackberry milik istri saya. Segera saya singkirkan bunga-bunga es yang sudah mulai menyelimutinya. Duh, blackberry istri saya kedinginan. Saya memeluknya, hingga bisa berbunyi seperti tadi. Saya mencintai istri saya yang sangat mencintai blackberrynya. Akhirnya, saya membawa blackberry itu ke dalam kamar kami, lalu saya menyelimutinya dengan selimut tebal kami. Semoga dia tidak kedinginan lagi.
 
Esoknya pagi-pagi sekali, istri saya bertanya;"Yah, kamu lihat enggak; dimana blackberry-ku?" Tiba-tiba saja badan saya terserang demam panas dan dingin.
 
"Emmmh, ada di.. di dalam selimut kita." Rada tengsin juga mengatakannya.
 
Dia berlari membuka selimut itu. "Kenapa blackberry-ku ada dalam selimut ini?" katanya.
 
Saya mengatakan kepadanya; "Sayangku, saya menyelimuti blackberry-mu, karena saya sangat mencintai kamu……."
 
Sungguh tidak saya duga jika ternyata istri saya menerjemahkan kata-kata saya itu sebagai sebuah rayuan. So sweeeeet….. Apa lagi sudah selama berhari-hari kami tidak bersama. Maka terjadilah apa yang kemudian terjadi. Sampai-sampai saya lupa memberitahukan kepadanya, bahwa blackberry kesayangannya itu pandai bermain ice skating di freezer kami. Blackberry itu boleh saja kedinginan. Namun cinta kami harus tetap hangat. I love you, honey.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence Contemplator
www.dadangkadarusman.com
 
Catatan Kaki:
Ketika kita mencintai seseorang dengan setulus hati, rasa perih yang timbul karenanya menjadi tidak bermakna sama sekali.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan kunjungi petunjuknya di www.bukudadang.com  

--------------------------------
Buku-buku terbaru Dadang Kadarusman sudah tersedia di toko buku atau bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___
[gudang-ilmu] File - Salam Kenal dari Owner Gudang Ilmu

[gudang-ilmu] File - Salam Kenal dari Owner Gudang Ilmu

 


From : Mufli (Moderator Gudang-Ilmu)

Hello Kawan,

Terima kasih telah bergabung di milinglist GUDANG-ILMU
yang saya kelola. Melalui milinglist ini saya persembahkan
untuk anda semua berbagi ilmu untuk pemberdayaan bersama.
Saya undang anda berpartisi aktif, dengan mengirimkan
artikel, komentar, tips yang bermanfaat, serta jangan lupa
tetap mematuhi aturan main yang saya jelaskan di bagian
depan halaman description milinglist Gudang-Ilmu:
http://groups.yahoo.com/group/gudang-ilmu

Untuk selalu mendapatkan informasi terbaru dari saya langsung
ke email Anda, silahkan set EMAIL DELIVERY anda sebagai INDIVIDUAL,
atau setidaknya SPECIAL NOTICE.

Oya, salam kenal lebih dekat :)
Saya Mufli, tinggal di Jalan Merak 6/44 Rewwin, Sidoarjo
Indonesia. Saya banyak mengelola situs online, yg umumnya
merupakan support system untuk bisnis, training dan publikasi.

Thank you rekans :)

Best Regards

Mufli
Moderator, Gudang-Ilmu

Bila Anda ingin mengundang teman untuk join milinglist ini,
Silahkan copy undangan berikut ini, silahkan ganti informasi
tentang Anda di bagian akhir (Salam), lalu kirimkan undangan
kepada kawan-kawan Anda.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Subject: Undangan Join Gudang-Ilmu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hi kawan,

Ilmu bukanlah yg nomor satu,
bahkan percuma tanpa dibawa dalam tindakan.
Dengan ilmu dan hasrat yang menggebu,
banyak orang berjaya dan bermakna untuk sekitarnya.
Ilmu tentang bisnis internet, cara membangun team,
security online, forex, adsense, network marketing,
business broker, franchising, autosurf, serta juga
home based business, affiliate program, reseller,
dan sebagainya dengan cemerlang dapat ANDA dipaparkan
di forum ini, saya undang anda para pakar dan
praktisioner yang komptens.

JOIN US NOW, Semoga hanya yang terbaik buat Anda !

Cara bergabung adalah dengan mengirimkan email kosong
alamat ini:

gudang-ilmu-subscribe@yahoogroups.com

Atau silahkan berkunjung ke sini:

http://groups.yahoo.com/group/gudang-ilmu

Salam sukses paling sukses buat Anda.

Thanks Again.



__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] File - Indonesia Online Ribuan anak bangsa ada di sini

[gudang-ilmu] File - Indonesia Online Ribuan anak bangsa ada di sini

 


Indonesia Online, Ribuan anak bangsa ada di sini

Media komunikasi online anak bangsa baik di Indonesia maupun di manca negera, dimanapun Anda berada. Silahkan ngobrol di sini, bebas dan tetap sopan tentunya. Selalu Posting dengan LENGKAP sebutkan DENGAN JELAS identitas anda (Nama, web/blog, boleh HP) dalam setiap bagian akhir posting. Dilarang: beriklan langsung kecuali di bagian footer email anda, maksimum 3 baris. Tidak diperkenankan: posting yang vulgar, argumentatif, sara, menyinggung privacy member lain, atau posting yang berulang-ulang, atau yang bertendensi iklan berlebihan. Semoga Milinglist ini dapat membuat kita bersama semakin berdaya.

Join us now: http://groups.yahoo.com/group/indonesia-online

Best regards
Indonesia-Online Moderator

__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

Blogger news