Pages

feature content slider

Powered by Blogger.

Pages - Menu

Popular Posts

Blogger templates

[gudang-ilmu] Artikel: Ketika Perjuangan Bertemu Dengan Saudara Kembarnya

[gudang-ilmu] Artikel: Ketika Perjuangan Bertemu Dengan Saudara Kembarnya

 

Artikel: Ketika Perjuangan Bertemu Dengan Saudara Kembarnya
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Manusia itu cenderung tidak sabaran. Bukan hanya tidak sabar untuk memencet klakson mobil disaat jalur lalu lintas mengalami kemacetan. Atau menyerobot di konter bioskop saat antri membeli tiket. Lebih parah lagi, manusia sering mengharapkan untuk mendapatkan hasil yang instan. Kalau bisa memanam hari ini, maunya panen juga hari ini. Merasa sudah berusaha dan bekerja, sehingga merasa pantas menuntut Tuhan agar langsung memberikan imbalan. Padahal, tidak ada panen bagus yang didapatkan secara instan.
 
Belum lama ini saya berbicara dengan Ayah saya melalui telepon. Setiap kali kami berbicara, saya selalu mendapatkan penguatan terhadap jiwa. Soalnya, Ayah memiliki sesuatu untuk dinasihatkan. Anehnya, setiap nasihat yang beliau berikan selalu relevan dengan tantangan atau situasi yang tengah saya hadapi. Setelah pensiun dari tugas negara sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri didaerah kami, beliau 'kembali ke sawah'. Makanya, setiap kali kami berbincang selalu ada topik tentang tanaman yang dirawatnya di lahan pertanian kami.
 
Pada telepon kali ini, kami membahas tentang benih padi yang baru ditanam. Jika hari ini kami baru menebarkan benih, mungkin baru di hari kelima atau ketujuh kami bisa melihat daun-daun mungil yang menyembul dari balik kulit biji benih itu. Setelah itu, kami harus menjaga dan merawatnya setiap hari, menyiangi rumput pengganggu, dan memberinya pupuk, serta mengalirinya dengan air yang cukup. Jika sudah mulai berbuah, kami harus menjaganya agar jangan sampai dimakan tikus dan hama lain yang tak kalah rakus. Setelah seluruh bulir padi cukup umur, barulah kami memanennya. Seluruh rangkaian proses itu bisa menghabiskan waktu sekitar sembilan puluh hari.
 
Orang-orang di ladang pertanian faham benar apa arti kerja keras dan kesabaran. Setiap tanaman tidak mungkin memberikan hasil yang memuaskan jika seorang petani hanya mau menanam benihnya lalu ditinggalkannya begitu saja. Dari situ mereka mengerti makna kerja keras. Sedangkan menunggu hingga sembilan puluh hari memberi mereka inspirasi tentang arti kata sabar. Secanggih-canggihnya ilmu dan teknologi pertanian, belum ada yang mampu memperpendek masa tanam dan panen padi dari sembilan puluh hari menjadi sembilan puluh menit saja. Oleh karena itu, siapapun yang berani melakukan sesuatu mesti juga berani untuk bersabar. Segala sesuatu juga ada masanya. Masa menanam benih. Masa memberi pupuk, dan masa memeliharanya. Semua itu harus dilakukan terlebih dahulu. Sedangkan masa panen baru tiba setelah semua jerih payah dan tahapan pemeliharaan itu berlangsung.
 
Kita sering keliru dengan mengira kalau hal semacam itu hanya berlaku di dunia pertanian. Tidak. Semua aspek kehidupan kita mengikuti proses yang sama. Termasuk bisnis atau pekerjaan apapun yang sedang kita kerjakan. Hari ini Anda baru memulai sebuah pekerjaan baru. Lalu Anda menginginkan segera mendapatkan fasilitas menggiurkan. Ngawur jenenge. Semua imbalan yang diberikan perusahaan harus didasarkan kepada kualitas kerja dan kontribusi yang kita kerjakan secara konsisten. Bagaimana mungkin perusahaan memberikan langsung imbalan padahal kemampuan anda belum benar-benar bisa dibuktikan. Ada yang seperti itu? Ada. Seseorang direkrut oleh  perusahaan besar. Lalu diberi iming-iming besar. Tidak sampai tiga bulan kemudian, orang itu sudah keluar. Tidak sedikit lho yang seperti itu.  
 
Hari ini kita membangun bisnis baru, dan kita ingin memperoleh hasilnya hari ini juga. Ngimpi ngarana. Kecuali jika kita hanya ingin memperoleh hasil sesaat saja. Jika kita menginginkan kesinambungan, kita mesti bersedia membangun fondasinya terlebih dahulu, sampai bisnis itu benar-benar bisa menghasilkan. Boleh saja Anda berkilah pernah memperoleh keuntungan hanya dalam tempo yang singkat. Bisa jadi. Tetapi sekarang tanyakan kepada diri Anda, apakah keberhasilan itu merupakan sebuah keberuntungan atau sesuatu yang Anda rancang. Apa ciri keberhasilan yang dihasilkan dari keberuntungan semata? Cirinya, Anda tidak dapat mengulanginya lagi. Jika Anda memperolehnya dengan metode terstruktur seperti proses menanam padi yang Ayah saya lakukan itu, maka pasti Anda akan bisa melakukannya lagi dikemudian hari.
 
Anda boleh juga berdalih kalau kita bisa memperoleh hasil instan secara berkesinambungan. Misalnya, membuat kue donat. Setengah jam juga selesai. Iya, jika kita hanya berpikir tentang mengocok telur dan adonan kemudian memasukkannya kedalam oven. Coba jika Anda memikirkan bagaimana tepung gandum dihasilkan. Gula pasir dibuat. Telur, garam, coklat mentega dan rupa-rupa bahan lainnya didapatkan. Ini menegaskan kenyataan tentang segala sesuatu yang hanya bisa kita peroleh melalui sebuah perjuangan dan penantian. Berjuang saja sering tidak cukup. Sebab untuk memperoleh hasil perjuangan itu kita harus menunggu beberapa saat. Jadi nyata sekali, hukum kerja keras itu tidak hanya berlaku di areal pertanian. Melainkan pada semua aspek kehidupan kita.  
 
Kalau Anda tidak memiliki kesabaran, sebaiknya jangan coba-coba untuk berjuang. Sebab, perjuangan yang tidak ditemani oleh kesabaran bisa sangat membahayakan. Jika Anda sudah berjuang habis-habisan, tapi hasilnya tidak langsung kelihatan maka Anda akan langsung berhenti. Anda memaki. Mengumpat, dan mengucapkan semua sumpah serapah yang bisa Anda keluarkan. Lalu Anda bilang; AKU BERHENTIIIIIIII!
 
Padahal, hasil yang dimaki-maki itu bukannya tidak ada. Melainkan masih dalam proses pematangan sampai tiba saatnya nanti untuk dinikmati. Ini lho yang menyebabkan sebagian besar orang berhenti berjuang. Bukan karena mereka tidak bisa. Bukan karena mereka tidak mampu melakukannya. Tapi karena mereka tidak sabar menanti hasilnya. Bayangkan seandainya para petani seperti Ayah saya tidak memiliki kesabaran seperti itu. Setiap kali mereka menanam padi, mereka mengharapkan segera memanen gabahnya. Karena itu tidak terjadi, maka mereka marah-marah. Karena mereka marah, mereka berhenti bertani. Jika demikian, siapa yang akan bisa memakan hasil bumi?
 
Kita semua. Tidak peduli apapun profesi kita. Jika sudah memiliki komitmen untuk memperjuangkan sesuatu, milikilah kesabaran itu. Itu jika benar kita ingin berjuang. Jika kita hanya ingin melakukan segala sesuatu secara asal-asalan, tidak butuh kesabaran. Sebab, segala hal yang sifatnya asal-asalan tidak perlu terlalu dihiraukan. Tetapi, jika sesuatu yang kita perjuangkan itu benar-benar berharga, mengapa kita tidak bersedia menunggu sampai hasilnya kelihatan? Sabar. Sebab dengan kesabaran kita bisa mengalahkan rasa lelah sebuah penantian. Sabar. Karena dengan kesabaran kita bisa menemukan titik impas yang sepadan. Sabar. Sebab dengan kesabaran kita bisa merajuk kepada Tuhan agar berkenan memberikan pertolongan. Sabar. Karena perjuangan itu memiliki saudara kembar. Namanya, sabar.
 
Percayalah. Tuhan akan memberikan cahaya penunjuk jalan kepada setiap insan yang bersedia mendengarkan panggilan jiwanya. Tuhan akan mengirimkan ilham kepada setiap orang yang mengharapkan petunjuknya. Tuhan, akan memberikan pertolongan kepada setiap hamba yang bersedia bekerja keras dalam lintasan panjang perjuangannya. Tapi Tuhan ingin mengujimu dengan waktu. Yaitu, waktu yang kita sediakan untuk menunggu. Sampai segala kejayaan yang dijanjikan-Nya datang. Tahukah Anda dari arah mana karunia Tuhan akan datang? Dari arah yang tidak kita sangka-sangka.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Penulis buku: "Ketika Kuda, Semut dan Gajah Bekerja"
www.bukudadang.com dan www.dadangkadarusman.com
--------------------------------
Buku terbaru Dadang Kadarusman "Melampaui keserakahan Seekor Nyamuk" sudah bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Diskon Terbatas Untuk Belajar Di Mr Action Club

[gudang-ilmu] Diskon Terbatas Untuk Belajar Di Mr Action Club

 

Diskon Terbatas Untuk Belajar Di Mr Action Club

Rekans Gudang Ilmu Yth,

Saya dapat informasi dari Mr Action Club, bahwa saat ini sedang berlaku Diskon Terbatas untuk Anda yang ingin belajar bisnis di Pusat Platihan Bisnis Super Eksklusif tersebut.

Saya sendiri sudah upgrade keanggotaan saya ketika Prelaunch dulu dengan biaya 480rb per tahun atau 40rb per bulan. Kemudian setelah itu naik menjadi 720rb pertahun.

Eh sekarang lagi diskon sampai dengan tanggal 23 April 10 nanti, cukup membayar 480rb per tahun, artinya sama dengan 40rb per bulan.

Wah, lumayan pesat pertumbuhan Mr Action Club ini, Setiap hari banyak orang upgrade keanggotaan, dan Hebatnya lagi 80% dari mereka langsung mengambil paket pintar (pembayaran 1 tahun).

Kesempatan Diskon terbatas ini HANYA UNTUK 28 ORANG!
Kode diskon: "PROMO480", ditutup tanggal 23 April 10.

CARA UPGRADE:

Silahkan Login saja ke member area Mr Action Anda, atau bagi yang blum maka Anda bisa mengikuti panduan saya disini:

http://mraction.net/daftar-gratis-di-mr-action-club

Transfer biaya upgrade promo secepat mungkin, dan langsung lakukan konfirmasi segera setelah transfer dilakukan. Jangan lupa, gunakan kode diskon "PROMO480" saat konfirmasi pembayaran agar Mr Action Club bisa membedakan order anda.

Silakan, kesempatan ini hanya saya berikan kepada 28 orang tercepat, dan dibatasi dalam 2 hari.

Ok rekans, untuk Anda yang pengen belajar di tempat saya juga belajar disana, silahkan tindak-lanjuti informasi ini ya.

Best Regards
Mufli

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel: Jangan-jangan Plagiat Itu Produk Lembaga Pendidikan

[gudang-ilmu] Artikel: Jangan-jangan Plagiat Itu Produk Lembaga Pendidikan

 

Artikel: Jangan-jangan Plagiat Itu Produk Lembaga Pendidikan
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Plagiat lagi. Kaum intelek lagi. Institusi pendidikan lagi. Kita sependapat untuk tidak memberi tempat kepada praktek-praktek plagiat, dan tidak memberi tempat kepada pelakunya. Bukan karena tidak menyukai orangnya, tapi perilakunya. Yang jelas, mereka kalah pintar dari para pencuri. Para pencuri memiliki naluri untuk sembunyi. Mereka menyembunyikan barang curinnya. Seorang plagiator malah memajang hasil plagiasinya. Seolah-olah dia tengah megumumkan; "ini hasil jiplakan saya loh..." Kita tidak tahu, apakah ini tindakan gagah berani, atau bodoh. Disisi lain, kita juga sering disuguhi fakta bahwa institusi sering mengelak  dari tanggungjawab. Seolah hendak bercuci tangan. Padahal, sudah saatnya bagi mereka untuk mengevaluasi; jangan-jangan plagiat itu merupakan salah satu produk lembaga pendidikan.
 
Sikap defensif institusi pendidikan terhadap kasus plagiat tidak akan bisa menyelesaikan masalah. 'Merasa kecolongan', atau 'merasa ditipu'sama sekali bukanlah bentuk jawaban yang konstruktif. Sebaliknya, malah semakin menegaskan bahwa memang institusi pendidikan cenderung cuci tangan. Mereka tidak ingin nama baiknya tercemar, namun sesungguhnya mereka tidak memiliki sistim yang bisa diandalkan agar praktek plagiat semacam itu tidak terjadi di institusinya. Ini bukan soal institusinya apa. Sebab, disemua institusi pendidikan manapun mahasiswa S-1 yang sedang membuat tugas akhir mendapatkan akses tinggi terhadap makalah atau skiripsi yang dibuat oleh kakak kelasnya. Internet pun menyediakan banyak kemudahan. Namun, kita perlu mawas diri; apakah akses yang luas itu sudah diimbangi dengan pembekalan yang memadai tentang etika dalam penyusunan karya tulis? Padahal, jika untuk meraih gelar sarjana S-1 saja seseorang menjiplak, sangat mungkin untuk
tesis pada jejang pendidikan S-2 dan S-3 melakukan tindakan serupa.
 
Kalau ditelaah lebih jauh, sebenarnya penjiplakan itu sudah menjadi penyakit sistemik dalam sistem pendidikan di Indonesia. Buktinya, untuk lulus Ujian Nasional saja kita mencontek. Padahal, mencontek adalah salah satu bibit plagiat dikemudian hari. Jika seorang Menteri dan aparat kepolisian saja kelabakan mencegah pencotekan; bagaimana mungkin kita bisa yakin bahwa kasus-kasus plagiat itu terjadi hanya sedikit? Jangan-jangan kita hanya melihat permukaannya saja. Sedangkan akar masalah yang sesungguhnya tetap tersembunyi dibawah laut.
 
Institusi pendidikan boleh mengatakan 'mereka kecolongan' jika mereka hanya berfokus kepada 'pengajaran teknis intelektualitas' belaka di kampusnya. Padahal, pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memenuhi otak anak didik dengan pengetahuan. Melainkan juga membangun jiwanya agar memiliki sikap mental yang baik. Kalau target proses pendidikan mereka sampai kepada titik ini, maka pasti mereka tidak akan cuci tangan. Sebaliknya mereka akan mengakui fakta itu sebagai salah satu titik lemah yang mesti dicarikan jalan keluarnya. Sayangnya, perguruan tinggi di negeri kita jarang bersikap demikian. Fokus utama mereka adalah; menyelamatkan muka dan citra belaka. Padahal, itu semakin menunjukkan bahwa perguruan tinggi tidak menjadikan "character building" sebagai landasan pendidikan mereka.
 
Kita juga sering lupa pahwa mental plagiat itu menimbulkan ekses yang kompleks. Hal itu membentuk sebuah pola berantai seperti ini; saat ujian mereka mencontek, saat membuat skripsi mereka menjiplak, dan ketika terjun kedunia nyata mereka mencurangi hasil karya orang lain. Makanya, kita kehilangan generasi kreatif yang mempercayai bahwa dirinya memiliki keunikan. Sehingga mereka lebih suka meniru atau menggunakan tools 'copy paste' dari karya-karya orang lain untuk kemudian memberikan label bahwa itu adalah hasil karyanya sendiri.
 
Dalam industri perbukuan juga demikian. Beberapa waktu lalu, seorang sahabat menceritakan tentang kecurangan yang lumrah terjadi di dunia penerbitan.  Kurang dari tiga bulan setelah buku yang ditulisnya terbit; muncul buku lain yang sejenis. Dalam buku saingannya itu ada bagian-bagian yang 'plek ketiplek' di copy paste dari bukunya. Bahkan, ada 20 halaman yang dijiplak hingga titik komanya pun sama. Modus lain yang sering digunakan para pengarang kacangan dan penerbit yang tidak beretika adalah; mengincar buku-buku bagus. Lalu, menerbitkan buku yang isinya hampir sama dengan buku itu. Anda juga bisa menemukan banyak buku yang tidak jelas siapa penulisnya. Padahal, salah satu cara untuk menguji kualitas sebuah karya tulis adalah; apakah penulisnya memiliki kesediaan dan kemampuan untuk mempertanggungjawabkan karya tulisnya dihadapan para pembaca? Dan di Indonesia, belum ada lembaga relugator yang menggawangi tantangan-tantangan seperti itu. Makanya,
plagiatisme tumbuh subur dan menjamur.  
 
Keterkaitan antara sistem pendidikan, sistem pengawasan, dan keutuhan moral sang penulis jelas sekali kelihatan. Kalau salah satu dari ketiga komponen itu masih asyik dengan jurus lamanya untuk berlepas tangan, maka kasus-kasus penjiplakan akan terus berkembang. Jadi, kita memang tidak boleh menganggap remeh plagiatisme. Namun, penyelesaiannya sama sekali bukanlah dengan cara menunjuk hidung si pelaku belaka. Institusi pendidikan harus berani mengambil tanggungjawab. Pemerintah mesti mampu mengawasi. Industri dan penulis juga mesti tahu diri.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
http://www.bukudadang.com/  
Penulis Buku " Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk"  
 
Catatan Kaki:
Mencotek hasil karya orang lain itu menggambarkan sikap mental pelakunya yang imitatif. Seperti kembang plastik, hasil karyanya terlihat indah. Tapi tidak memiliki nyawa.  
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan dapatkan di www.bukudadang.com

--------------------------------
Buku terbaru Dadang Kadarusman "Melampaui keserakahan Seekor Nyamuk" sudah bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Masalah Kesehatan Reproduksi Bisa Jadi Peluang Usaha

[gudang-ilmu] Masalah Kesehatan Reproduksi Bisa Jadi Peluang Usaha

 

Masalah kesehatan reproduksi seperti gatal-gatal atau bau tak sedap pada alat reproduksi yang disebakan oleh jamur dan bakteri karena keringat dari aktifitas kita sehari hari khususnya di daerah yang beriklim Tropis seperti di Indonesia banyak yang mengalaminya.

Nah, karena banyak yang mengalami masalah kesehatan reproduksi ini, maka anda bisa menjadikannya sebagai peluang usaha. Dengan cara kita menyediakan solusi untuk mengatasi masalah orang lain.

Sebagai contohnya peluang usaha yang bisa kita dapatkan dengan memberi solusi kepada orang yang mempunyai masalah kesehatan reproduksi tersebut.
Sumber: http://peluangusahakecil.net/masalah-kesehatan-reproduksi-bisa-jadi-peluang-usaha

Best Regards
Indra

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Curhat:  Kado Terbaik Bagi Seseorang Yang Kita Cintai

[gudang-ilmu] Curhat: Kado Terbaik Bagi Seseorang Yang Kita Cintai

 

Curhat:  Kado Terbaik Bagi Seseorang Yang Kita Cintai
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Kali ini saya tidak memposting artikel. Melainkan hendak curhat saja. Jadi, mungkin ini tidak terlampau bermanfaat bagi Anda. Silakan treat tulisan ini sekedarnya saja.
 
Jika orang yang anda cintai berulang tahun, anda memberinya kado apa? Kecupan dikeningnya sudah pasti. Tetapi, selain ungkapan kasih sayang seperti itu saya yakin anda sangat ingin memberinya sesuatu yang berharga. Cincin berlian, misalnya. Atau sebuah hand phone canggih. Bahkan mobil atau rumah baru. Mengapa sih kita memberinya hadiah? Karena kita ingin menunjukkan betapa kita sangat mencintai dirinya. Namun, kadang kita keliru mendefinisikan cinta' itu. Misalnya, orang tua yang membelikan kado berupa sepeda motor kepada anaknya yang belum genap berusia 17 tahun. Padahal itu sangat beresiko bagi keselamatan anaknya sendiri. Lagipula, apakah kado ulang tahun harus berupa benda-benda mahal seperti itu?
 
Beberapa belas tahun lalu, seorang perempuan cantik yang saya cintai berulang tahun. Padahal, saya tidak termasuk orang yang mampu memberikan kemewahan dan hadiah-hadiah berharga mahal. Itu jika saya boleh mengganti kata 'bokek' dengan ungkapan yang lebih halus. Tetapi, saat itu saya bersedia menyerahkan hal terbaik yang saya miliki kepadanya. Yaitu diri saya sendiri. Maka, dihari ulang tahunnya itu saya menyerahkan diri saya sendiri melalui sebuah janji untuk setia mengarungi sisa hidup yang saya miliki.  Sejak saat itu, hari ulang tahun kelahirannya adalah juga hari ulang tahun pernikahan kami.
 
Kemarin, saya kedatangan tamu. Seorang teman lama yang dulu sering berbagi cerita dan pekerjaan sewaktu kami masih sama-sama bekerja. Seperti kebanyakan orang lainnya, kami pun tenggelam dalam kisah-kisah masa silam. Lalu, pertanyaan: "Sekarang si ini dimana?" dan "Si itu sudah jadi apa, ya?" berseliweran disela-sela tawa. Semua yang kami tanyakan tentulah orang-orang yang pernah dekat dengan kami. Dan teman saya ini adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menghimpun banyak sekali informasi. Sehingga darinya, saya bisa mengetahui hal-hal yang bahkan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Kami ikut merasa senang ketika mendengar teman-teman berhasil meraih pencapaian yang lebih tinggi. Kami juga ikut bersedih ketika ada teman yang kurang beruntung. Namun, diantara senang dan susah itu ada juga yang membuat saya tidak tahu apakah harus ikut senang. Atau bersedih. Bahkan saya tidak sepenuhnya mempercayai kisah itu. Tahukah Anda mengapa?
 
Teman saya bercerita tentang sahabat kami yang dikenal begitu baik dan taat. Namun, dalam perjalanan selanjutnya setelah kami berpisah beliau dikabarkan bermasalah dengan sebuah keluarga lain. Mungkin dia khilaf karena 'mendekati' perempuan bersuami hingga menimbulkan masalah dikemudian hari. Dari dulu, saya tidak tertarik mendengar hal-hal seperti itu. Saya memilih untuk 'menjadi tidak tahu' tentang hal itu. Tapi kali ini, saya ngeri mendengarnya karena dua hari lagi adalah hari ulang tahun pernikahan kami. Saya tidak tahu, apakah bisa tetap istikomah untuk terhindar dari hal serupa itu atau tidak. Tetapi malam itu, seolah saya mendapatkan kado berupa sebuah nasihat tentang contoh yang tidak perlu ditiru.
 
Keesokan harinya, saya membaca dimedia masa dan menyaksikan dilayar televisi. Seorang selebriti mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan permohonan maaf karena telah menyebabkan rumah tangga seseorang berantakan. Untuk kedua kalinya saya mendapatkan kado ulang tahun pernikahan. Mudah-mudahan, tidak ikut terseret arus sedemikian. Tidak mudah memang. Terutama ketika kita sering bepergian. Berinteraksi dengan jenis manusia yang beragam. Membuat godaan demi godaan seolah menjadi santapan harian. Sahabat saya bilang;"Jangan pernah memulainya," katanya. Karena menurutnya; sekali mencoba, sangat sulit untuk menghentikannya. Mungkin memang demikian. Saya hanya bisa bertanya-tanya dalam hati; 'Adakah kado yang lebih baik dari kesetiaan?'
 
Hari ini istri saya berulang tahun. Anak pertama kami memberinya 30 lembar voucher pijat gratis yang bisa di klaim ibunya untuk mendapatkan pijatan darinya selama 30 hari. Anak kedua kami mengirimkan dua buket bunga tanda cinta. Anak ketiga kami yang masih TK, bahkan memberinya hadiah 'ulang tahun setiap hari' dengan sekuntum bunga mungil yang dipetiknya dari halaman rumah. Ditambah kecupan dipipi kiri dan kanan. Saya harus memberi kado apa ya? Tidak mungkin saya memberikan diri saya lagi, karena sudah menjadi miliknya sejak ijab kabul dulu.  Kali ini, saya hanya bisa memberinya kado berupa buku yang saya tulis sendiri. Sebuah penerbit telah berbaik hati menerbitkannya untuk kami. Dan istri saya, menjadi orang pertama yang mendapatkannya.
 
"Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk?  Kok judulnya aneh begini sih?"
"Biar saja." saya bilang. "Supaya menjadi pelajaran bagi kita untuk membebaskan diri dari sifat serakah." Seserakah-serakahnya nyamuk, dia pasti berhenti rebutan materi ketika perutnya sudah kekenyangan. Kita? Tidak tahu kapan harus berhenti. Karena kita memiliki gudang penyimpanan yang melebihi perut. Sehingga sifat serakah kita nyaris tidak ada batasnya. Semoga buku itu menjadi panduan bagi kami untuk semakin memupuk rasa syukur. Sebab, jika rasa syukur itu tumbuh subur. Mungkin kami tidak perlu lagi melirik kekanan dan kekiri. Rasa syukur itu menghidupkan ketentraman hati. Sehingga, kita tidak panas hati ketika melihat orang lain lebih ini dan lebih itu. Dan rasa syukur, bisa menyelamatkan kita dari dorongan untuk mengambil materi yang bukan hak kita. Karena dengan rasa syukur, kita berterimakasih kepada Tuhan. Tanpa menuntut-Nya untuk memberikan sesuatu yang belum tentu baik dimata-Nya.
 
Kalau orang yang Anda cintai berulang tahun; kado terbaik apa yang Anda persembahkan kepadanya? Sampai sekarangpun saya masih ragu; 'Adakah kado yang lebih baik dari kesetiaan?' Barangkali, kita bisa memulai dengan permohonan maaf yang tulus kepadanya. Atas semua yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Kemudian memulai ikrar baru. Untuk menyerahkan diri kita kepadanya. Seutuhnya. Semoga.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
http://www.bukudadang.com/  
Penulis Buku " Melampaui Keserakahan Seekor Nyamuk"  
 
Catatan Kaki:
Tidak ada kesalahan yang tidak termaafkan, ketika sesal yang tulus mengiringi permintaan maaf yang kita ucapkan.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com
--------------------------------
Buku terbaru Dadang Kadarusman "Melampaui keserakahan Seekor Nyamuk" sudah bisa dipesan di http://www.bukudadang.com/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Sudahkah Saya Action?

[gudang-ilmu] Sudahkah Saya Action?

 

Untuk mencapai kesuksesan bukan perkara mudah, apalagi kalau kita tidak pernah bertindak. Karena dengan adanya tindakan atau action itulah, maka kesuksesan akan semakin nyata dan terwujud.

Belajar boleh saja tapi harus di iringi dengan action. Karena dengan action itulah anda akan dapat mengukur kemampuan anda, sehingga anda bisa membenahi apa yang kurang dalam belajar selama ini.

Ingat semakin banyak anda belajar dengan action yang seimbang, maka kesuksesan atau tujuan apapun yang anda inginkan hampir bisa dikatakan sudah didepan mata.

Sekarang timbul pertanyaan untuk diri kita masing-masing, Sudahkah Saya Action? jawab dengan jujur dan rubah jika selama ini anda belum action. Dan untuk yang sudah action pertahankan dan tingkatkan.

Best Regards
Indra
081385462854
http://peluangusahakecil.net
Info:
Telah dibuka pelatihan bisnis internet dengan system Learn, Action dan dapat hasil jutaan. Info selengkapnya lihat disini: http://peluangusahakecil.net/mraction

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Do More for Dogs Group. Connect with other dog owners who do more.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___
[gudang-ilmu] Artikel:  Apa Bedanya Motivasi Dengan Inspirasi?

[gudang-ilmu] Artikel: Apa Bedanya Motivasi Dengan Inspirasi?

 

Artikel:  Apa Bedanya Motivasi Dengan Inspirasi?
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Kita tahu bahwa motivasi dan inspirasi merupakan dua kosa kata yang sangat populer. Lebih dari itu saya menyadari bahwa mungkin saja ada sebagian dari anda yang merasa bahwa tidak ada perlunya mencari-cari perbedaan diantara kedua hal itu. Tetapi, bukankah kita sering dikelirukan oleh pemahaman yang campur aduk? Padahal, para ahli NLP tidak bosan-bosannya menekankan pentingnya menempatkan diri dalam proses berbahasa. Bahkan, di negara-negara yang penerapannya sudah lebih maju sedang seru himbauan untuk sungguh-sungguh mengembalikan huruf 'L' pada tempatnya. Sebab, disatu sisi kita percaya bahwa 'Lingusitic' merupakan faktor kunci dalam aplikasi disiplin ilmu itu. Namun disisi lain sering kali kita abaikan. Sekarang, saya ingin mengajak anda untuk menelisik karakteristik dari Motivasi dan Inspirasi. Anda tidak keberatan, bukan?
 
Beberapa waktu yang lalu saya diminta seorang sahabat untuk menjadi narasumber dalam sebuah seminar untuk umum. Sejauh yang saya ingat, saya sudah mengatakan kepadanya bahwa saya tidak merasa nyaman jika disebut sebagai 'motivator'. Padahal, lazimnya itu merupakan sebuah sebutan yang memiliki nilai jual. Paling tidak, masyarakat umum sudah sama-sama mafhum tentang apa yang dimaksud dengan predikat itu. Apalagi dijaman seperti sekarang ini banyak orang yang gemar mencari motivasi. Makanya program-program motivasi selalu mendapat tempat di hati mereka. Dan sebutan itu tentu sangat cocok untuk  disandingkan dalam materi promosinya. Ndilalah, ketika teman saya itu mengirimkan soft file brosurnya, saya tidak langsung membukanya karena saya merasa semuanya sudah berjalan sesuai dengan yang semestinya. Namun, ketika beberapa hari kemudian saya membuka emailnya; ternyata teman saya menempelkan embel-embel 'motivator' dibelakang nama saya.
 
Sekarang saya sudah benar-benar mengacaukan pikiran anda. Tadi saya mengatakan tentang NLP yang mengajak kita untuk mengoptimalkan kemampuan berbahasa yang baik dalam proses komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Tetapi, sekarang saya melanggar pakem dalam NLP itu sendiri yang disebut sebagai pacing and leading. Keengganan saya untuk menggunakan predikat itu jelas sekali menyalahi konsep pacing and leading. Sebab dalam konsep itu, kita dianjurkan untuk 'menyesuaikan diri dengan bahasa audience (pacing), baru kemudian kita memasukkan nilai-nilai yang ingin kita tanamkan (leading). Sedangkan saya dari awal sudah menjauhkan diri dari terminologi yang jelas-jelas paling mudah untuk dipahami oleh masyarakat umum.
 
Sekarang, ijinkan saya untuk mengajak anda berpijak kepada kenyataan. Dari mana anda memperoleh motivasi?  Anda benar. Bahwa motivasi bisa bersumber dari luar, dan dari dalam diri kita sendiri. Faktanya memang demikian. Tetapi, motivasi yang datang dari sumber manakah yang sifatnya lestari; yang datang dari luar? Atau dari dalam diri anda sendiri?
 
Baiklah, untuk membantu menegaskan jawaban anda, saya akan menyampaikan sebuah ilustrasi. Ketika anda memasuki sebuah ruang pelatihan motivasi. Diruangan itu, seseorang yang anda kagumi, hormati, sukai, dan idolakan berbicara diatas pentas. Anda mendengarkan setiap kata yang beliau ucapkan. Anda tertawa ketika beliau menceritakan sebuah lelucon humoris. Anda ikut mencucurkan air mata ketika kata-katanya yang menyentuh hati membawa anda kepada kesadaran yang tinggi. Dan seketika itu pula anda bertekad; saya akan berubah. Kemudian, pada sore harinya; anda melangkah pergi meninggalkan ruang pelatihan itu. Keesokan harinya anda kembali tenggelam dalam rutinitas sebagaimana biasanya. Seminggu kemudian. Sebulan telah berjalan. Setahun. Waktu terus berputar. Masih adakah tekad dalam hati Anda itu?
 
Suatu ketika, anda melihat motivator yang anda idolakan itu di sebuah mall. Dari caranya memperlakukan kasir supermarket, anda merasa bahwa tindakannya bertolak belakang dengan kata-katanya. Atau, tiba-tiba saja anda mendengar kalau idola anda itu gagal mempertahankan bahtera rumah tangganya. Atau, digunjingkan terlibat dalam sebuah tindakan asusila. Bahkan, mungkin anda mendengarnya meninggal dengan dugaan bunuh diri. Semua yang anda dengar dan saksikan kemudian seolah menjadi anti klimaks dari seluruh kekaguman anda kepada seorang manusia. Sekarang, tubuh anda berperang dengan dirinya sendiri. Karena mata, telinga, rasa, dan setiap indera memiliki penilaiannya yang berbeda-beda tentang seseorang yang anda kira bisa memotivasi anda. Karena motivasi, sangat ditentukan oleh keteladan orang yang menyampaikannya.
 
Pada kesempatan lain. Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa berharap banyak dari pekerjaan anda saat ini. Dengan posisi dan jabatan itu, anda tahu bahwa pendapatan anda tidak akan lagi bisa menutupi kebutuhan hidup keluarga. Anda tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya anak-anak anda jika nasib anda tidak berubah. Lalu, anda bertekad untuk bekerja sebaik-baiknya. Agar perusahaan melihat anda sebagai aset yang layak untuk dikembangkan dan diberi tanggungjawab yang lebih besar. Kemudian, Anda terus mengejar mimpi itu dengan sikap pantang menyerah. Dan akhirnya anda mendapatkan sebuah perbaikan. Ketika anda merasakan nikmatnya memperoleh perbaikan itu, anda kembali terdorong untuk menapak lebih tinggi. Bekerja lebih baik. Lebih rajin. Lebih ulet. Dan lebih produktif lagi. Anda mendapatkan hadiah lagi. Anda menapak lebih tinggi lagi. Begitu seterusnya. Sampai-sampai anda hampir tidak menyadari kapan harus berhenti. Karena sekarang, secara otomatis tubuh
anda memotivasi dirinya sendiri.
 
Kedua cerita diatas itu hanya sekedar ilustrasi belaka. Namun, semoga itu bisa menegaskan bahwa tak seorang pun bisa menjadi motivator sejati bagi kita. Selain diri kita sendiri. Benar bahwa orang lain bisa memotivasi kita. Namun, kita juga mesti secara jujur melihat fakta bahwa orang itupun sama perlu motivasinya dengan kita. Jika Anda memerlukan motivasi. Saya juga sama. Begitu pula dengan mereka. Bagaimana mungkin orang yang membutuhkan motivasi seperti kita bisa memberikan motivasi sejati kepada orang lain? Sama seperti orang yang tidak punya duit tidak mungkin memberikan duit kepada orang lain. Seorang teman berkilah; motivasi itu beda dengan duit. Karena memotivasi orang tidak selalu harus dengan duit. Teman saya benar. Tetapi argumen itu tidak bisa meruntuhkan fakta bahwa motivasi yang datang dari diri sendiri itu lebih lestari. Faktanya, banyak orang yang kecewa karena terlampau banyak berharap kepada orang lain.
 
Sekarang ijinkan saya untuk membuka sebuah fakta lain. Ketika saya melihat teman saya yang berhasil dalam karirnya, saya terinspirasi oleh keberhasilannya. Ketika saya bertemu dengan seseorang yang sukses dalam bisnisnya, saya terinspirasi oleh kisah suksesnya. Ketika saya bertemu dengan penerima undian besar saya terinspirasi untuk berani mencoba sesuatu meski diliputi oleh ketidakpastian. Ketika melihat seseorang mengendarai Mercedes Benz, saya terinspirasi untuk mengimpikan suatu saat kelak memiliki kemampuan membeli mobil seperti itu. Dan, ketika saya menemukan bahwa orang-orang yang menginspirasi saya itu jatuh; penilaian saya kepada pribadi mereka sama sekali tidak berubah. Sementara kisah-kisahnya yang telah menginspirasi saya, tetap tinggal didalam hati sanubari saya. Karena inspirasi, tidak membeda-bedakan dari siapa datangnya.
 
Ketika saya melihat seekor anjing buang air sembarangan dihalaman rumah orang; saya terinspirasi untuk menghindari tindakan yang merugikan orang lain. Ketika saya melihat 2 tetangga yang rumahnya bersebelahan bertengkar, saya terinspirasi untuk menjadi tetangga yang baik bagi penghuni rumah disebelah kiri dan kanan. Ketika saya mendengar seorang koruptor diadili, saya terinspirasi untuk menjadi pegawai yang jujur. Ketika saya mendengar seseorang bercerai saya berdoa; Tuhan, ijinkan saya untuk terus mencintai istri yang telah Engkau pilihkan. Dan semoga dia memiliki hasrat yang sama. Agar kami bisa terus bergandeng tangan selamanya. Ketika saya melihat maling digebuki warga, saya terinspirasi untuk menghindari perbuatan serupa. Ketika pesawat televisi menayangkan rekaman penggerebekan kamar-kamar hotel yang digunakan pasangan-pasangan bukan muhrim, saya terinspirasi untuk berusaha menjaga kehormatan. Karena, inspirasi tidak membeda-bedakan antara yang
baik dan yang buruk.
 
Sekarang, saya bisa melihat sebuah tirai tipis. Yang menjadi garis pemisah antara motivasi dengan inspirasi. Ternyata, begitu banyak perbedaan diantara keduanya. Sehingga jika kita bisa mengenali perbedaan-perbedaan itu, kita akan memahami; mengapa motivasi kita sering naik dan turun. Mengapa motivasi kita, sering berbunyi nyaring diruang-ruang training, tapi membisu dalam realitas hidup. Mari sekali lagi kita perhatikan beberapa perbedaan antara motivasi dan inspirasi.
 
Pertama, motivasi sangat ditentukan oleh siapa yang mengatakannya. Anda jarang termotivasi oleh orang yang gagal. Sebaliknya, kegagalan orang lain sering memberi kita inspirasi untuk menjadi orang yang berhasil.
 
Kedua, motivasi sangat ditentukan oleh keteladanan orang yang mengatakannya. Anda jarang bisa terus termotivasi oleh seseorang yang sudah ketahuan 'sifat aslinya'. Sebaliknya, 'sifat asli' seseorang sering memberi kita inspirasi untuk terus belajar agar lama kelamaan kita bisa menjadi manusia yang mampu menyelaraskan antara perbuatan dan perkataan.
 
Ketiga, motivasi sering dimonopoli oleh bangsa manusia. Anda jarang termotivasi oleh comberan, kotoran cicak, ataupun bau pesing toilet di terminal-terminal kendaraan. Anda juga jarang termotivasi oleh kemacetan lalu lintas, tagihan listrik, ataupun kenaikan harga barang-barang keperluan rumah tangga. Dan Anda, pasti tidak termotivasi oleh lembar laporan potongan pajak jika belum benar-benar merasakan apa manfaatnya. Sebaliknya, semua itu bisa menginspirasi kita. Untuk mencari jalan agar kehidupan kita menjadi lebih baik dari hari ke hari. Terutama karena kita yakin. Bahwa ada kehidupan lain. Setelah kematian.
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman - http://www.bukudadang.com/  
Training:  "SS-Pro™ Personality Leadership Communication"   
 
Catatan Kaki:
Kita bisa termotivasi oleh orang lain, atau diri kita sendiri. Tetapi, kita bisa terinspirasi oleh apapun yang kita temui, selama kita menjalani hidup sehari-hari.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com  atau kunjungi http://www.bukudadang.com/  

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
MARKETPLACE

Do More for Dogs Group. Connect with other dog owners who do more.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Blogger news